Kamis, 14 Mei 2009

Life In Harmony




HARMONY

Harmony itu seperti potongan bambu yang berserakan
Kemudian datang seorang yang Peduli
Dengankeingintahuan tentang Bambu
Dan merasakan mengapa bambu ini tak berguna
Merasa pengetahuan nya yang kurang
Sang Peduli tadi mengajak seorang teman yang musikus
Mereka berdiskusi, melihat, merasakan, memegang

Ternyata bambu itu bisa membuat beragam bunyi bunyian..
Dipotonglah bambu itu menjadi berbagai potongan
Dilakukan penyesuaian nada
Sehingga tercipta rangkaian Nada dari do rendah sampai do tinggi
Ternyata dua orang yang memiliki kompetensi yang berbeda
Dan mereka bersinergi mampu membuat sebuah karya cipta

Lalu seluruh potongan bambu itu di bunyikan tanpa beraturan
Hasilnya tidak memuaskan, hanya membuat telinga sakit saat mendengarkan
Sang musikus kemudian bertindak sebagai pemimpin
Di kumpulkan berbagai orang yang dapat membunyikan alat tadi
Dia mengarahkan, memerintah, menyelaraskan setiap orang untuk membunyikan bambu tadi
Dan sekolompok orang tadi mendengarkan dan menjalankan dengan patuh

Ternyata LUAR BIASA
Berasal dari potongan Bambu yang tak berguna
Namun Dengan Peduli
Dengan Kompetensi masing masing
Dengan Kerjasama berbagai kompetensi
Dengan Rasa yang selaras dengan keinginan untuk berbuat
Dengan Kepercayaan terhadap sebuah keyakinan
Dengan Kerelaan dan kepatuhan untuk di pimpin
Dengan Hadirnya Seorang PEMIMPIN


Terciptalah HARMONY musik bambu
ANGKLUNG

Akhirnya Bambu Tadi pun saat ini sudah menjadi sesuatu yang berharga
Ternyata HARMONY Bisa mengangkat derajat kita
Ternyata HARMONY Menciptakan keseimbangan
Ternyata HARMONY Harus Diciptakan

HARMONY ADALAH KEBUTUHAN

Kriopanting, Jakarta 8 Mei 2009
Sebuah catatan dari perjalanan sepotong bambu di acara Customer Gathering PT Timah Tbk