Selasa, 21 Juli 2009

KONDISI PERTIMAHAN : Pembunuhan Karakter BUMN Tambang

Krisis ekononomi global sebagai lambang kegagalan mazhab liberalisme dan kapitalisme sudah berulang kali kita rasakan. Paling tidak penyebab dari krisis ini adalah instrumen instrumen ekonomi hasil pwmikiran kaum kapitalis. Dan yang menghancurkannya bukan siapa siapa tetapi mereka sendiri.
George soros seorang kapitalis borjuis yang pada tahun 1997 telah melakukan transaksi valas yang berdampak terhadap perekonomian di negara berkembang, antara lain Indonesiaa namun disisi lain tanpa disadarinya dia menghancurkan salah satu produk kapitalis yaitu menjadikan uang sebagai sebuah komoditi yang dapat di pertanggungjawabkan. Sebuah instrumen yang sangat bertentangan dengan konsep uang yang hanya berfungsi sebagai alat bayar.
Penambangan mineral timah di Provinsi Bangka Belitung yang telah berlangsung tidak kurang dari tiga abad akhir akhir ini mengalami degradasi legal/hukum. Semenjak Negara kesatuan Republik Indonesia berdiri telah dinyatakan dengan gamblang oleh pendiri negara ini bahwa tanah, air dan kekayaan yang terkandung didalamnya adalah milik negara dan dikelola oleh negara untuk semata mata kemakmuran rakyatnya. Namun sepuluh tahun terakhir kecendrungan para pelaku tambang yang semata mata ingin mengayakan diri pribadi terus terjadi. Berbagai upaya ilegal dan pemelesetan kaedah hukum yang mengatur tatacara penambangan selalu dipelesetkan bahkan dengan sengaja di pertentangkan dengan undang undang lain agar mereka dapat di BENARKAN secara legal.
Undang undang pertambangan yang mensyaratkan para pelaku penambangan harus memiliki KP penyelidikan, KP Eksplorasi, KP Eksploitasi, KP Pemurnian, KP Pengangkutan dan KP Penjualan seolah olah dicemoohkan dengan mengatakan bahwa mereka bukan menambang tapi merupakan bagian dari pelaku industri sehingga tak perlu repot repot dengan urusan izin berbagai KP tersebut. Belum lagi usaha mempertentangkan undang undang tersebut dengan undang undang otonomi daerah lalu berdasarkan itu diciptakan pula perda perda tersendiri yang tidak mengindahkan hirarki hukum yang ada diatasnya.
Kondisi kondisi diatas semakin mempertegas sebuah kondisi penambangan di Bangka Belitung yang terus mengalami Degradasi Hukum. Bila hal semacam ini terus terjadi hampir dapat dipastikan negara akan terus dirugikan sementara sebagian rakyat penambang hanya akan merasakan kenikmatan untuk diri sendiri tanpa peduli terhadap generasi penurus di negeri Serumpun Sebalai.
Usaha penambangan yang baik adalah pelaku penambang yang taat hukum serta mampu menciptakan sumber pendapatan lain disekitar wilayah tambangnya apabila bahan galian tambangnya telah dinyatakan habis secara ekonomis maupun secara fisik.
Berdasarkan pemikiran pemikiran tersebut sampai sampai ada sekelompok orang yang masih peduli dengan Bangka Belitung, mengusulkan agar segera dibentuk semacam Komisi Pemberantasan Korupsi(KPK) yang khusus menangani persoalan tambang ilegal di Bangka Belitung.

PEMBUNUHAN KARAKTER BUMN TAMBANG
Posisi hukum yang lemah karena terus mengalami degradasi pada akhirnya terus menggerogoti BUMN tambang terbesar di Bangka Belitung, melalui kampanye negatif yang terus dikembangkan kelompok kelompok tertentu. Apakah kampanye negatif tentang PT.Timah hanya langkah awal pihak tertentu untuk menekan PT.Timah agar melepas lagi sahamnya?Kemudian dibagi2?
Cuba kita amati terus berita di Januari s/d Februari 2009 tentang kasus pasir timah di pusmet, tentang tin chemical, sampai dengan isue penghijauan dan CSR nya.
Di rakyat pos 5 Januari 2009 judul hal 1,PT.Timah Terus Diselidiki. Kalo di babelpos: Kasus PT.Timah Belum di SP3 KAPOLDA NGAKU MASIH DISELIDIKI. MeNgapa Kobatin kuat menghadapi gempuran pihak-pihak tertentu? Karena di belakang kobatin ada masyarakat Bangka Tengah & Bangka Selatan yang mendukung mereka. Masyarakat Bangka Tengah & Bangka Selatan punya image yg positif tentang kobatin. Apa yang terjadi kalo masyarakat Babel punya image negatif terhadap PT.Timah? Apakah kuat menahan gempuran pihak pihak tadi?
Menteri BUMN melakukan panen padi di areal persawahan yg semula bekas tambang timah. "Sebuah terobosan yg pantas dikembangkan, PT.Timah harusnya melakukan hal seperti ini" kata Sofyan Jalil.( Metrobabel ed 71/th II/22-25 januari 09, sebuah media milik pesaing PT Timah Tbk yang berkantor dan berproduksi di daerah smelter ketapang). Apa makna ucapan Menteri BUMN tadi?
Jelas bahwa kata kata menteri yang di ekspos pada media tersebut merupakan upaya awal pembunuhan karakter PT.Timah:
1) Dalam pikiran menteri telah terbentuk opini PT.Timah tidak peduli lingkungan
2) Sebalik grup lain berjasa menyelamatkan lingkungan.
Kembali pada soal black campain melalui isu lingkungan untuk memaksa PT.Timah melepaskan lagi bagian sahamnya ke daerah, itulah bagian dari usaha yang telah dilakukan. Fungsi Public Relationship kelompok ini sangat agresif bermain dengan opini, setiap kegiatan yang memberikan nilai tambah bagi perusahaan di blow up melalui Media. Coba pembaca ikuti terus apakah opini negatif ini sudah masuk pikiran Gubernur,Kapolda, Anggota dewan dan masyarakat. Kalau sudah, BUMN terbesar di Babel itu tinggal menunggu ketok palu sehingga mau tidak mau pemerintah merelakan sahamnya ke Daerah.
Apalagi sudah mahfum bagi kita masyarakat Babel, terdapat kelompok kelompok elit yang Sejak lama menginginkan sebagian saham PT Timah. Isu lainya, PT Timah juga sedang diserang karena membangun pabrik hilir di banten. Kenapa tidak di Bangka. Sementara kelompok tertentu memperkuat posisi bisnisnya dengan menanamkan saham saham nya di semua capres kuat. Siapapun yang jadi tetap mereka punya andil dan berhak memperoleh balas jasa politik.
Dalam benak kelompok elit, yang jelas gerakannya tapi tidak jelas bentuknya ini, Landasan hukum pelepasan saham PT.Timah sangat kuat, tinggal opini saja yang belum kondusif. Makanya mereka jorjoran membentuk opini MEREKA PEDULI LINGKUNGAN,PT.TIMAH SEBALIKNYA. Sangking bernafsunya upaya upaya menyelip di tikungan pada saat pejabat pusat datang ke daerah juga di lakukan oleh mereka. Modal nekat hasil dahsyat mungkin itu motonya.
Ada lagi kelompok lain yang Masuk melalui seminar seminar maupun diskusi panel dengan mengirimkan orator politik sehingga tidak jelas mana yang ilmiah dan mana yang politikiah. Yang jelas kelompok ini terlihat sensitif dengan isu tataniaga dan eksport timah lewat satu atap yang merupakan hasil dari diskusi panel "mencari format perdagangan timah" pada hari Minggu 15 Februari 2009 di Pangkalpinang.
Kemudian muncul pula Group lain yang bangga dengan macam macam embel embel dibelakangnya , mereka gencar memperkuat posisi dengan membangun citra Lewat berbagai cara, salah satunya melalui Sebuah gerakan lingkungan yang digerakkan memanfaatkan dana CSR untuk proyek peduli lingkungan. Target mereka memperkuat jaringan, posisi lalu naik tingkat Menjadi perusahaan swasta yg "baik". Dan tokoh tokohnya naik menjadi tokoh nasional. Dengan demikian akan semakin dekat dengan lingkaran kekuasaan.
Sebuah keberanian yang patut kita acungkan jempol, menyerang BUMN terbesar (PT Timah) secara terbuka baik melalui media maupun didepan halayak. The best deffence is offence, ini menjadi pola kerja Public Relation yang mereka anut. Agresif memang.....
Sikap PT Timah
Entah karena ini merupakan bagian dari strategy atau memang BUMN ini tidak punya SDM yang handal untul melakukan perlawanan terhadap opini negatif yang dikembangkan oleh konsorsium. Yang pasti tidak ada riak, tak ada arus perlawanan dari PT Timah untuk menanggapi hal ini secara terbuka.
Hal ini mengundang dan menggelitik keingintahuan tokoh tokoh pemerhati sosial, ekonomi dan politik Bangka Belitung, sehingga pada akhirnya para tokoh tersebut merasa perlu angkat bicara. Dari tokoh tua seperti Rusli Rahman sampai dengan Rasio Ridho Sani, tokoh muda yang staf ahli mentri lingkungan itu.
Sebagai sebuah BUMN, sebetulnya posisi PT Timah jelas, selain menjadi sumber pemasukan bagi APBN perusahaan ini tetap mempunyai komitmen untuk membangun daerah di tempat operasional perusahaan. Baik dengan menjalankan proses penambangan yang taat hukum, melakukan pembinaan kepada ekonomi lemah dan bantuan pembangunan sarana umum, peduli terhadap lingkungan dengan mendukung sepenuhnya program GREEN BABEL dari gubernur, peduli dengan pendidikan dengan mendirikan sekolah unggulan juga menyumbangkan Politeknik Manufaktur(polman) kepada daerah, serta program prgogram lain melalui CSR nya.
Sebagai sebuah perusahaan yang memiliki akar sangat kuat di dunia pertambangan tentu memiliki banyak keunggulan keunggulan yang di miliki. Keunggulan keungulan inilah yang harus terus dipelihara, dikembangkan dan di turunkan kepada generasi penerus perusahaan.
Bicara PT Timah, tentu bicara industri Pertambangan. A sampai Z industri Pertambangan, ya bicara pengelolaan teknik, keuangan, pemasaran sampai dengan Pasca tambang di Bidang Pertambangan. Jadi kalo bicara kompetensi pertambangan, ya kompetensi mengelola A - Z itu. Kompetensi adalah refleksi profesionalisme. Melihat umur PT Timah, apakah PT Timah sudah kompeten di bidangnya? Inilah yg harus di jawab dulu.

Tak perlu khawatir dengan siapa yang menjadi pesaing berikut segala sesuaatu yang dilakukan mereka. Permasalahan kedepan adalah permasalahan yg harus dihadapi, senang tidak senang atau suka tidak suka, sehingga tidak akan cocok kalo pola penanganannya "memakai" pola menghindar. AYOOO PT TIMAH HADAPI DENGAN KEPALA TEGAK.

Untuk mendukung hal terebut sebaiknya PT Timah ke depan harus PT Timah yg mempunyai kemampuan berkomunikasi secara baik, mempunyai prinsip & fight menegakkan prinsip, namun tetap rendah hati serta kehadirannya selalu membawa manfaat bagi lingkungan sekitarnya. Kalo kita mampu menerapkan ini secara baik.....siapapun di pesaing tidak menjadi masalah justru merkalah yang akan menjaga daya saing PT TIMAH kedepan.

Tahun 2008 keuntungan perusahaan masih terlihat baik, tahun 2009 apapun bisa terjadi....................... dan PT Timah telah merencanakan banyak hal namun kekuatan sebuah rencana tidak lebih dari 30% dan selebihnya adalah kekuatan dari Yang Maha Kuasa.. Yang jelas jangan berjudi dengan waktu, sedetik berlalu maka waktu menjadi hal yang paling jauh dan tak mungkin untuk kita raih kembali ... Kita tak ingin menjadi seperti : Perbankan Amerika Yang Bangkrut, Asuransi jepang yang tutup, salah satu perusahaan yang terlibat di kompetisi Formula satu yang telah memotong gaji karyawan sebesar 50% .... dan lain lain.

Jelas sudah bagi BUMN pertambangan timah terbesar ini bahwa tantangan kedepan sangat sangat berat, optimalisasi kompetensi harus dilakukan dari mulai eksplorasi, penambangan, peleburan, pemasaran sampai dengan Corporate Social Responsibilitynya. Buka mata buka telinga selebar lebarnya jangan sebaliknya malah merasa ekslusive lalu menutup diri dari permasalahan yang terjadi di sekitar perusaha. Kami bukan orang yang melupakan sejarah.. Daerah ini menjadi Provinsi pun tidak lepas dari keberadaan PT Timah di daerah kami.

Tunjukan karakter TIMAH, ingat seorang Panglima perang amerika saat terjadi operasi badai gurun berkata “untuk mencapai kemenangan kita butuh karakter dan strategy namun apabila harus memilih maka pilihlah karakter sebagai landasan berjuang”