Rabu, 21 Maret 2012

Tujuh Pulau Selaksa Pesona Merajut Prahara

Haru biru Tujuh pulau itu saat ini sudah tak lagi bingar seperti beberapa tahun yang lalu namun keingintahuan dan hoby petualangan akhirnya membawa tapak kaki melangkah kesana. Kembali sebuah perjalanan baru kesuatu tempat yang baru di mulai kembali, mungkin inilah yang disebut ekspedisi tapi ini Ekspedisi ala seseorang yang berbasis traveling jadi bukan ekspedisi dalam arti sebenarnya.

Ekspedisi lain yang pernah dilalui semuanya memberi titik pesona yang berbeda dan tertinggal menetap dalam benak pikiran sert relung hati. Jayawijaya di ketinggian 4200 dpl dengan semangat oPM nya tahun 2008, kaki gunung leuser di kecamatan pining kabupaten gayoluwes Aceh di tahun 20010 yang merupakan daerah hitam dimasa pergolakan GAM, Padang, Pagar Alam, tasikmalaya dengan guwa pemujaan dan air panas galunggung, Merapi saat gempa,Wakatobi dengan Sepeda dan snorkle dll. Semua telah menambah khasanah tersendiri bagi siapapun yang menjalani.



Pulau Tujuh tinggal beberapa hari lagi, tujuhpulau yang menjadi perebutan Bangka belitung dan kepulauan Riau itu masih belum tergambarkan kondisinya. Namun teknologi telah memberikan kesempatan kepada kami untuk sekilas melihat bahwa disana ada dua pulau besar yang salah satunya bernama Pulau Pekajang dan pulau pulau kecil lainya yang kalau dilihat di peta seolah olah adalah daratan yang muncul kepermukaan namun terkadang tenggelam oleh labur gelombang selat Malaka.





Periapan demi persiapan untuk perjalanan telah dilakukan, Revigo, R Batara Kurniawan, Kriopanting, Erikberry, Arif Accerado dan Necis Marjinal yang merupakan anggota salah satu tim spot fishing di Bangka belitung telah mempersiapkan keberangkatan dengan satu kapal nelayan dari salah satu pelabuhan di teluk kelabat Belinyu. Dalam perjalan persiapan tersebut kemudian menarik minat beberapa sahabat lain utuk turut serta dalam Ekspedisi. R Albangkawai, Bambang, Ismunadi dan Albana journalis senior babel merasa tertarik untuk mengikuti petualangan kali ini.

Sebetulnya Petualan kali ini tidak menjadi begitu penting namun mengingat saat saat keberangkatan tanggal 23 Maret 2012 daratan dan lautan Babel sedang di landa Badai Angin perjalanan ini seakan memicu adrenalin sehingga berdegup lebih kencang dada ini. Ditambah lagi daratan kecil ditengah lautan ini sebelumnya merupakan Tujuh pulau yang memiliki selaksa prahara. Semakin menarik saja pesona tujuh pulau diutara bangka ini.

Persiapan, kapal, konsumsi, perangkat spot fishing, snorkling, life jacket, kamera, video shooting, GPS telah di.....bersambung

Rabu, 07 Maret 2012

Suksesi Dahlan Iskan di PT Timah(persero) Tbk

PT Timah sebagai sebuah BUMN pertambangan telah berjalan terus menembus berbagai arus ketidakpastian atau kita kenal dengan istilah turbulens. Beberapa kali turbulens telah dihadapi oleh perusahaan ini dan alhamdulillahh semua dapat dilalui dengan selamat malah kita mampu masuk dalam jajaranperusahaan milik negara yang terbaik.
Hal hal ini tentunya merupakan pertolongan Tuhan Yang Maha Kuasa melalui tangan tangan dingin manusia manusia Timah yang terus Kerja Keras Pantang Menyerah, jujur dan Ikhlas dibawah kepemimpinan Direktur Direktur yang memang kredibel.

Kuntoro dengan teori penyelamatan kapal yang akan tenggelam karena sarat awak dan penumpang, Erry riana dengan Pengglobalan perusahaan melalui proses Go Publiknya perusahaan ini di dunia internasional, Thabrani Alwi menciptakan iklim pondasi pengembangan usaha sebagai bentuk keberlanjutan perusahaan dan terakhir Wachid Usman yang penuh Semangat Pantang menyerah, mengayomi, berkomitmen tinggi kepada Negara, lingkungan dan Karyawan.
Mereka semua telah menjadikan perusahaan ini menjadi lebih baik dari hari ke hari, namun kebersamaan itu tidaklah Abadi secara fisik, datang dan pergi adalah kodrat dari kehidupan kita baik secara pribadi maupun organisasi.

Setelah beberapa direksi datang dan pergi sekarang giliran Wachid Usman akan segera mengakhiri jabatannya sebagai Direktur Utama. Setelah dua Periode dilalui bersama sama saatnya kita mempersiapkan diri agar Ikhlas untuk melepaskan kepergian beliau.

Karena selain dua periode menjadi Direksi perusahaan Wachid Usman juga pernah merasakan menjadi karyawan bahkan menjadi pengurus serikat kita Ikatan Karyawan Timah. Beliau dalam kepengurusan pertama menjabat sebagai Ketua 1 IKT. Hal ini menunjukan kepeduliannya terhadap kesejahteraan Karyawan. Tidak Heran jika dalam kepemimpinannya kita telah merasakan peningkatan kesejahteraan, hal yang patut disukuri.

Paling tidak komitmen terhadap negara dengan memberikan kontribusi optimal melalui perusahaan dan mensejahterakan karyawan telah di tunjukan oleh Wachid Usman. Untuk lingkungan diwilayah produksi tercatat bagaimana CSR telah menjalankan perannya dengan baik sehingga berbagai kalangan disekitar wilayah produksi telah merasakan manfaat dari keberadaan PT Timah.
Fenomena Dahlan Iskan

Tiba tiba ditengah tengah kita mempersiapkan diri agar bisa ikhlas melepas kepergian seorang sahabat kita, kakak kita, orang tua kita dan pemimpin kita Wachid Usman karena akan memasuki detik detik akhir masa jabatannya sebagai Direktur Utama perusahaan ini, muncul Statement dari Dahlan phenomenom Iskan mentri BUMN yang akan menggantikan Wachid Usman bahkan di beberapa Media. Dipelintir dengan kata kata yang sangat menyakitkan.

Memang Dahlan Iskan berupaya menghindari bisikan kiri kanan yang dikhawatirkan akan mengedepankan kepentingan pribadi. Dan dalam Manufacturing Hope 10 catatan beliau di blog pribadinya mengatakan tentang Kebisingan Pergantian Direksi. Mungkin karena itulah Dahlan Iskan mengambil langkah segera mengeluarkan statement seperti itu. Betul betul Pesona Pragmatis sebagai seorang praktisi pengambil keputusan terbaik di negeri ini.

Keteraturan yang sudah sedemikian baik seakan tidak ada apa apanya dalam genggaman Dahlan Iskan ini. Jujur saja sejak awal beliau diangkat menjadi Direktur PLN saya sudah jatuhh hati pada gaya gaya nya mencitrakan diri lewat Media Group yang dimilikinya. Namun sepertinya saat ini kebijakan kebijakan beliau mulai menuai protes disana sini.

Akankah Kebijakan Dahlan Iskan terhadap PT Timah akan juga menuai protes dari stake holder perusahaan? Beliau sedikit lengah biacara PT Timah berarti bicara Bangka Belitung karakteristik tersendiri bagi BUMN pertambangan ini. Yang jelas perusahaan ini pada tahun 2001 pernah mencatat dirinya dalam sejarahnya bagaimana seorang Direktur pindahan dari PTBA di minta mengundurkan diri dari jabatannya oleh karyawan dan Masyarakat.

Satu dua hari terakhir kita sudah mulai melihat resistensi dari masyarakat Bangka Belitung terhadap statement dahlan Iskan tersebut. Bahkan Ketua DPRD provinsi Bangka Belitung
Sampai angkat bicara menyoal kebijakan Dahlan iskan kali ini.

Mudah mudahan tidak terjadi CHAOS lagi di perusahaan yang kita cintai ini walaupun kesedihan itu sekan tertimpa tangga pula saat mendengar adanya pencopotan pimpinan perusahaan ini oleh the phenomenom minister Dahlan iskan. Karena Sabar dan Ikhlas itu INDAH.

Salamm IKT Rasional VisioNer !!!