RIAU SILIP – Dugaan kasus penyelundupan pasir timah kembali terungkap di Pulau Bangka. Senin kemarin (12/9), didapat kabar sebuah kapal kayu bernama lambung KM Karya Jaya dengan muatan 10 ton pasir timah tenggelam di wilayah perairan Dusun Tuing, Desa Mapur, Kecamatan Riau Silip Kabupaten Bangka.
Direktur Reskrim Khusus Polda Kepulauan Bangka Belitung, Komisaris Besar Martuani Sormin Siregar membenarkan ada salah satu kapal kayu yang diduga hendak melakukan penyeludupan timah, tengelam di perairan Dusun Tuing. Namun apakah muatan tersebut berisi pasir timah ia belum dapat memberikan kebenarannya.
“Iya ada kapal tengelam, tapi barang yang berhasil diamankan baru dua kampil, tetapi dugaan sementara bukan timah tetapi tailing, karena ringan. Rencananya besok akan kita lakukan pengecekan ke lab PT Timah,” ujarnya kepada wartawan, Senin (12/9).
Disinggung tentang keberadaan barang bukti kurang lebih sekitar 9 ton yang isunya sudah berhasil diangkat, Martuani membantah. Sebab menurutnya barang bukti yang berhasil diangkat baru dua kampil saja.
“Bagaimana mau mengangkat, gelombang tinggi, peralatan tidak ada. Pengangkatan itu butuh biaya yang tidak sedikit. Jadi kita ambil sampel dulu, kalau sudah pasti timah baru kita angkat, kalau hanya tailing kan percuma juga. Namun masalah ini tetap akan kita pantau dan selidiki,” ujarnya.
Mengenai isu pemilik barang, sampai saat ini, polisi belum berani memastikan. Sedangkan mengenai nama Haji Nono yang disebut-sebut pemilik timah, polisi juga belum berani menyimpulkan.
“Menetapkan siapa dan bagaimana itu perlu bukti yang kuat. Bukan asal tuduh maupun katanya-katanya. Kita kepolisian ini berbicara berdasarkan bukti,” tandasnya.
Sormin menambahkan pemilik kapal juga sepertinya tertipu. Sebab dugaan sementara ada yang membayar untuk menengelamkan kapal tersebut. “Tetapi yang jelas, masalah ini, akan kita perdalam dan selidiki,” imbuh Martuani.
Kamar Mesin Terbakar
Sementara itu di perairan Dusun Penganak, Desa Air Gantang Kecamatan Parit Tiga Kabupaten Bangka Barat, Senin pagi (12/9) sekitar pukul 07.30 WIB sebuah Kapal Isap KM Tanjung Bunga I terbakar.
Kapal yang tengah tidak menambangan ini terbakar, bermula dari pekerja Thailand hendak mengebor lambung kapal dan akan mengelasnya. Namun tiba-tiba api las menyambar minyak di dekat kamar mesin hingga ruangan itu terbakar. Beruntung 5 pekerja Thailand, dan 5 pekerja WNI dibantu Satpam PT. Timah cepat memadamkan api 2 jam setelah kejadian.
Direskrimsus membenarkan, ada kebakaran bagian kamar mesin kapal isap Tanjung Bunga ini.
“Kita bersama dengan Dir Polair beserta pihak PT Timah sudah melakukan pengecekan terhadap kebakaran yang terjadi didalam kamar mesin kapal isap tersebut. Sebelum kebakaran ini terjadi, kapal isap sudah 24 jam menambang di Penganak. Karena di duga, ada lambung kapal sebelah kiri bocor, akhirnya kapal ini tidak beroperasi,” katanya.
Sormin menyebutkan pihaknya masih dalam pengembangan kasus kebakaran ini, disebabkan kelalaian atau tidaknya. “Kalau kasus ini kita lanjutkan, maka kita harus mendatangkan ahli Forensik dari Palembang dalam ahli kebakaran ini. Kita akan terus melakukan pengembangan dan penyelidikan dalam motif kasus terbakarnya kapal isap tersebut,” imbuhnya.
Direktur Polair Komisaris Besar Dede Ruhiat Djunaidi ikut membenarkan ada kebakaran kapal isap. Setelah mendapatkan laporan, ia bersama Martuani Sormin langsung terbang menggunakan helikopter menuju perairan Penganak. Menurutnya, 80 kampil pasir timah berhasil diselamatkan. (did/1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar