Senin, 19 April 2010

LUAR BIASA SAYEMBARA DESAIN LINGKUNGAN ALA TIMAH

Sayembara ini merupakan sayembara yang terbaik secara proses yang pernah saya alami. Dengan tim yang 'hanya' terdiri dari 3 orang, saya, Alfa Surayya dan Agatha Mariesta , saya merasakan suatu kerja tim yang sangat baik. Walau tidak bisa masuk ke dalam seleksi finalis, tetapi dengan segala keterbatasan (waktu dan sumber daya), bagi kami, proses dan produk dari kerjasama ini sangat optimal. Dengan waktu pengerjaan yang hanya dilakukan secara efektif selama 2 hari, tentunya banyak hal secara teknis menjadi tidak sempurna. Sangat banyak hal-hal yang tidak dapat disampaikan secara grafis yang tentunya sangat menentukan di dalam suatu produk sayembara. Tetapi saya merasakan 'semangat' yang sangat luar biasa dari tim untuk mengeksploitasi imajinasi dan keterbukaan untuk menerima pendapat orang lain. Ini adalah hasil dari suatu kerja tim.


Nature Remediation - Rediscover Life Through Natural Elements Remediation

Kawasan ini adalah sebuah laboratorium hidup. Sebuah laboratorium yang menjadi bagian dan hasil dari pusat penelitian mengenai bio remediation, penelitian yang menggunakan mikroorganisme, fungi, tanaman hijau atau enzim untuk mengembalikan lingkungan alam yang telah terkontaminasi ke kondisi semula. Jika melihat dari table proses suksesi ekologi, bahwa untuk mendapatkan tanamana jenis keras (crop trees) membutuhkan waktu lebih dari 15 tahun, maka untuk mendapatkan kawasan ini kembali seperti semula akan memakan waktu rentang waktu lebih dari 15 tahun. Untuk itu, diperlukan perencanaan pengembangan secara bertahap. Pentahapan yang berlandaskan kepada bagaimana proses suksesi ekologi terjadi menjadi salah strategi bagaimana seluruh kawasan ini dapat pulih kembali sebagai sebuah Ekosistem. Proses suksesi secara ekologi ini akan diterapkan diseluruh tahapan pemulihan pada setiap area yang terkontaminasi.

Air adalah sumber utama dari sebuah kehidupan baru. Area bekas pertambangan secara bertahap di ubah menjadi sebuah penampungan air hujan (dan air buangan dari masyarakat sekitar) yang dapat menjadi sumber air untuk seluruh kawasan. Untuk mengatasi air yang telah terkontaminasi, area batas air dikondisikan menjadi wetland yang akan secara alami membersihkan air dari bahan pencemar. Area wet land ini juga menjadi embrio dari adanya habitat baru. Area ini akan menjadi kawasan pertama yang akan dikembangkan dengan menempatkan fungsi fasilitas penelitian di dalam zona ini. Hasil penelitian yang telah teruji diterapkan langsung di dalam kawasan ini. Area-area yang berpotensi menjadi area produktif (ladang, perkebunan kelapa sawit dan akasia) diikembangkan dan menjadi sumber mata pencaharian bagi masyarakat sekitar. Area wetland ini juga dikembangkan menjadi kawasan edukasi bertaraf internasional sehingga dapat menjadi daerah tujuan bagi masyarakat di luar kawasan. Karakter wet land yang khas dan dramatis juga menjadi daya tarik secara visual.

Kawasan konservasi yang telah ada dipertahankan dan digunakan sebagai sumber dari jenis vegetasi yang dapat digunakan dan dikembangkan di seluruh kawasan. Intervensi aktifitas manusia dilakukan secara terbatas dengan tidak meletakkan fungsi baru apapun di dalam kawasan ini. Area konservasi dan area lahan produktif menjadi bagian yang dikembangkan secara bersamaan dengan area wet land dan area penelitian dan pendidikan. Area pemukiman yang ada di dalam area ini dialihkan dengan menempatkannya di lahan pemukiman baru yang lebih teratur yang berada di dekat area rawa. Area rawa ini berfungsi sebagai area penadah hujan dan wetland yang fungsinya akan sama dengan area wetland utama. Lokasi pemukiman baru ini juga berdekatan dengan area produktif.

Untuk menjadikan kawasan ini sebagai kawasan yang hidup dan memberikan kontribusi kepada masyarakat luas, dua area untuk rekreasi dikembangkan pada tahap berikutnya yaitu area rekreasi dan area lahan bekas pertambangan yang dibiarkan kondisinya seperti pada saat ini. Area ex pertambangan ini akan memberikan pendidikan kepada masyarakat luas bagaimana proses dari penambangan. Area ini akan dilengkapi dengan fasilitas musium dan fasilitas penunjang lainnya. Beberapa lokasi akan diperkeras dengan menggunakan batu yang ada disekitar kawasan untuk memberikan akses kepada pengunjung untuk memasuki area ini. Area yang luas dan berkontur (akibat penambangan), akan memberikan pengalaman ruang yang berbeda dari area lainnya. Area rekreasi adalah area yang menawarkan pengalaman untuk hidup berada di alam liar. Selain memberikan edukasi kepada masyarakat juga untuk tetap mempertahankan area ini sebagai area yang alami (dengan membatasi intervensi secara fisik)

Tahap terakhir adalah memanfaatkan area yang berbatasan dengan pantai sebagai sumber energy yang terbarukan yaitu energi angin dengan menempatkan ladang wind turbine yang berada di ladang tanaman yang dapat digunakan sebagai biofuel. Tanaman yang direkomendasikan adalah jenis tanaman Miscanthus. Perpaduan antara kedua elemen ini dapat memberikan ekspresi lansekap yang monumental. Untuk menunjang area produk energi ini, area penelitan khusus energy ditempatkan di dalam kawasan perencanaan yang dilengkapi dengan demonstration plot. Di area ini juga produksi dari ladang Miscanthus akan diolah untuk menghasilkan biofuel dan biogas dari materi yang dihasilkan dari area sekitarnya.

Konsep desain dari area gerbang adalah menggunakan elemen alam (air, tanah, angin dan api – energy) sebagai pembentuk gerbang. Gerbang diartikan sebagai area penanda untuk memasuki kawasan tertentu. Penanda disini diartikan sebagai sebuah pengalaman ruang yang berbeda dari sebelumnya. Pengalaman ruang yang berdeda dapat dikondisikan dengan menciptakan suasana yang ekstrim. Gerbang pertama adalah dengan menggunakan elemen air sebagai elemen dominan yang berada di area wetland. Gerbang kedua adalah sebuah bukit yang terbelah sebagai sebuah symbol untuk memasuki area ‘tanah’. Gerbang ketiga adalah menggunakan elemen angin yang ditempatkan di area batas pantai. Api atau energy diatikan sebagai sebuah kehidupan energik dari manusianya yang diterapkan pada area-area rekreasi yang tetap berorientasi kepada alamnya itu sendiri. Sinergi dari ke empat elemen ini akan menghasilkan kualitas hidup yang optimal di dalam alam semesta.

Tidak ada komentar: