Kamis, 17 September 2009

SEMANGAT MERAH PUTIH

SEMANGAT MERAH PUTIH

KAMI BANGGA INDONESIA
KAMI ADALAH ANAK INDONESIA
YANG TAK RELA KHASANAH KEKAYAAN NEGERINYA
DIRAMPAS BEGITUSAJA OLEH SIAPAPUN
DIJARAH BEGITU SAJA OLEH BANGSA MANAPUN
LIHAT LAH DARAH KAMI MASIH MERAAAAAAAAAAAAAAAAAH
LIHAT LAH TULANG KAMI MASIH PUTIHHHHHHHHHHHHH


KAMI INGIN HIDUP DAMAI BERTETANGGA
KAMI INGIN HIDUP HARMONI DENGAN SEMUA
KAMI INGIN HIDUP SEJAHTERA BERSAMA
NAMUN
MANA KALA KEBANGGAAN KAMI TERCABIK CABIK
KAMI TAK HIRAUKAN SEMUA ITU
YANG KAMI INGIN HANYA SATU

BANGKITLAH INDONESIAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA
KAMI AKAN SULAM CABIK CABIK ITU ................ DENGAN BENANG EMAS MERAH PUTIH

HAI BANGSA BANGSA DI DUNIA
INI LAH BANGSA INDONESA
BANGSA YANG SANTUN DAMAI SEJAHTERA DAN HARMONI
NAMUN KAMI TAK R E L A
KAMI TAK S U D I
BILA KALIAN MENGINJAK KAMI DENGAN KAKI AROGANMU
BILA KALIAN PERINTAH KAMI TELUNJUK BUAS MU
KAMI CINTA INDONESIA SELAMA HAYAT DI KANDUNG BADAN
JANGAN GANGGU KAMI BANGSA INDONESIA

By : Kriopanting

Selasa, 21 Juli 2009

KONDISI PERTIMAHAN : Pembunuhan Karakter BUMN Tambang

Krisis ekononomi global sebagai lambang kegagalan mazhab liberalisme dan kapitalisme sudah berulang kali kita rasakan. Paling tidak penyebab dari krisis ini adalah instrumen instrumen ekonomi hasil pwmikiran kaum kapitalis. Dan yang menghancurkannya bukan siapa siapa tetapi mereka sendiri.
George soros seorang kapitalis borjuis yang pada tahun 1997 telah melakukan transaksi valas yang berdampak terhadap perekonomian di negara berkembang, antara lain Indonesiaa namun disisi lain tanpa disadarinya dia menghancurkan salah satu produk kapitalis yaitu menjadikan uang sebagai sebuah komoditi yang dapat di pertanggungjawabkan. Sebuah instrumen yang sangat bertentangan dengan konsep uang yang hanya berfungsi sebagai alat bayar.
Penambangan mineral timah di Provinsi Bangka Belitung yang telah berlangsung tidak kurang dari tiga abad akhir akhir ini mengalami degradasi legal/hukum. Semenjak Negara kesatuan Republik Indonesia berdiri telah dinyatakan dengan gamblang oleh pendiri negara ini bahwa tanah, air dan kekayaan yang terkandung didalamnya adalah milik negara dan dikelola oleh negara untuk semata mata kemakmuran rakyatnya. Namun sepuluh tahun terakhir kecendrungan para pelaku tambang yang semata mata ingin mengayakan diri pribadi terus terjadi. Berbagai upaya ilegal dan pemelesetan kaedah hukum yang mengatur tatacara penambangan selalu dipelesetkan bahkan dengan sengaja di pertentangkan dengan undang undang lain agar mereka dapat di BENARKAN secara legal.
Undang undang pertambangan yang mensyaratkan para pelaku penambangan harus memiliki KP penyelidikan, KP Eksplorasi, KP Eksploitasi, KP Pemurnian, KP Pengangkutan dan KP Penjualan seolah olah dicemoohkan dengan mengatakan bahwa mereka bukan menambang tapi merupakan bagian dari pelaku industri sehingga tak perlu repot repot dengan urusan izin berbagai KP tersebut. Belum lagi usaha mempertentangkan undang undang tersebut dengan undang undang otonomi daerah lalu berdasarkan itu diciptakan pula perda perda tersendiri yang tidak mengindahkan hirarki hukum yang ada diatasnya.
Kondisi kondisi diatas semakin mempertegas sebuah kondisi penambangan di Bangka Belitung yang terus mengalami Degradasi Hukum. Bila hal semacam ini terus terjadi hampir dapat dipastikan negara akan terus dirugikan sementara sebagian rakyat penambang hanya akan merasakan kenikmatan untuk diri sendiri tanpa peduli terhadap generasi penurus di negeri Serumpun Sebalai.
Usaha penambangan yang baik adalah pelaku penambang yang taat hukum serta mampu menciptakan sumber pendapatan lain disekitar wilayah tambangnya apabila bahan galian tambangnya telah dinyatakan habis secara ekonomis maupun secara fisik.
Berdasarkan pemikiran pemikiran tersebut sampai sampai ada sekelompok orang yang masih peduli dengan Bangka Belitung, mengusulkan agar segera dibentuk semacam Komisi Pemberantasan Korupsi(KPK) yang khusus menangani persoalan tambang ilegal di Bangka Belitung.

PEMBUNUHAN KARAKTER BUMN TAMBANG
Posisi hukum yang lemah karena terus mengalami degradasi pada akhirnya terus menggerogoti BUMN tambang terbesar di Bangka Belitung, melalui kampanye negatif yang terus dikembangkan kelompok kelompok tertentu. Apakah kampanye negatif tentang PT.Timah hanya langkah awal pihak tertentu untuk menekan PT.Timah agar melepas lagi sahamnya?Kemudian dibagi2?
Cuba kita amati terus berita di Januari s/d Februari 2009 tentang kasus pasir timah di pusmet, tentang tin chemical, sampai dengan isue penghijauan dan CSR nya.
Di rakyat pos 5 Januari 2009 judul hal 1,PT.Timah Terus Diselidiki. Kalo di babelpos: Kasus PT.Timah Belum di SP3 KAPOLDA NGAKU MASIH DISELIDIKI. MeNgapa Kobatin kuat menghadapi gempuran pihak-pihak tertentu? Karena di belakang kobatin ada masyarakat Bangka Tengah & Bangka Selatan yang mendukung mereka. Masyarakat Bangka Tengah & Bangka Selatan punya image yg positif tentang kobatin. Apa yang terjadi kalo masyarakat Babel punya image negatif terhadap PT.Timah? Apakah kuat menahan gempuran pihak pihak tadi?
Menteri BUMN melakukan panen padi di areal persawahan yg semula bekas tambang timah. "Sebuah terobosan yg pantas dikembangkan, PT.Timah harusnya melakukan hal seperti ini" kata Sofyan Jalil.( Metrobabel ed 71/th II/22-25 januari 09, sebuah media milik pesaing PT Timah Tbk yang berkantor dan berproduksi di daerah smelter ketapang). Apa makna ucapan Menteri BUMN tadi?
Jelas bahwa kata kata menteri yang di ekspos pada media tersebut merupakan upaya awal pembunuhan karakter PT.Timah:
1) Dalam pikiran menteri telah terbentuk opini PT.Timah tidak peduli lingkungan
2) Sebalik grup lain berjasa menyelamatkan lingkungan.
Kembali pada soal black campain melalui isu lingkungan untuk memaksa PT.Timah melepaskan lagi bagian sahamnya ke daerah, itulah bagian dari usaha yang telah dilakukan. Fungsi Public Relationship kelompok ini sangat agresif bermain dengan opini, setiap kegiatan yang memberikan nilai tambah bagi perusahaan di blow up melalui Media. Coba pembaca ikuti terus apakah opini negatif ini sudah masuk pikiran Gubernur,Kapolda, Anggota dewan dan masyarakat. Kalau sudah, BUMN terbesar di Babel itu tinggal menunggu ketok palu sehingga mau tidak mau pemerintah merelakan sahamnya ke Daerah.
Apalagi sudah mahfum bagi kita masyarakat Babel, terdapat kelompok kelompok elit yang Sejak lama menginginkan sebagian saham PT Timah. Isu lainya, PT Timah juga sedang diserang karena membangun pabrik hilir di banten. Kenapa tidak di Bangka. Sementara kelompok tertentu memperkuat posisi bisnisnya dengan menanamkan saham saham nya di semua capres kuat. Siapapun yang jadi tetap mereka punya andil dan berhak memperoleh balas jasa politik.
Dalam benak kelompok elit, yang jelas gerakannya tapi tidak jelas bentuknya ini, Landasan hukum pelepasan saham PT.Timah sangat kuat, tinggal opini saja yang belum kondusif. Makanya mereka jorjoran membentuk opini MEREKA PEDULI LINGKUNGAN,PT.TIMAH SEBALIKNYA. Sangking bernafsunya upaya upaya menyelip di tikungan pada saat pejabat pusat datang ke daerah juga di lakukan oleh mereka. Modal nekat hasil dahsyat mungkin itu motonya.
Ada lagi kelompok lain yang Masuk melalui seminar seminar maupun diskusi panel dengan mengirimkan orator politik sehingga tidak jelas mana yang ilmiah dan mana yang politikiah. Yang jelas kelompok ini terlihat sensitif dengan isu tataniaga dan eksport timah lewat satu atap yang merupakan hasil dari diskusi panel "mencari format perdagangan timah" pada hari Minggu 15 Februari 2009 di Pangkalpinang.
Kemudian muncul pula Group lain yang bangga dengan macam macam embel embel dibelakangnya , mereka gencar memperkuat posisi dengan membangun citra Lewat berbagai cara, salah satunya melalui Sebuah gerakan lingkungan yang digerakkan memanfaatkan dana CSR untuk proyek peduli lingkungan. Target mereka memperkuat jaringan, posisi lalu naik tingkat Menjadi perusahaan swasta yg "baik". Dan tokoh tokohnya naik menjadi tokoh nasional. Dengan demikian akan semakin dekat dengan lingkaran kekuasaan.
Sebuah keberanian yang patut kita acungkan jempol, menyerang BUMN terbesar (PT Timah) secara terbuka baik melalui media maupun didepan halayak. The best deffence is offence, ini menjadi pola kerja Public Relation yang mereka anut. Agresif memang.....
Sikap PT Timah
Entah karena ini merupakan bagian dari strategy atau memang BUMN ini tidak punya SDM yang handal untul melakukan perlawanan terhadap opini negatif yang dikembangkan oleh konsorsium. Yang pasti tidak ada riak, tak ada arus perlawanan dari PT Timah untuk menanggapi hal ini secara terbuka.
Hal ini mengundang dan menggelitik keingintahuan tokoh tokoh pemerhati sosial, ekonomi dan politik Bangka Belitung, sehingga pada akhirnya para tokoh tersebut merasa perlu angkat bicara. Dari tokoh tua seperti Rusli Rahman sampai dengan Rasio Ridho Sani, tokoh muda yang staf ahli mentri lingkungan itu.
Sebagai sebuah BUMN, sebetulnya posisi PT Timah jelas, selain menjadi sumber pemasukan bagi APBN perusahaan ini tetap mempunyai komitmen untuk membangun daerah di tempat operasional perusahaan. Baik dengan menjalankan proses penambangan yang taat hukum, melakukan pembinaan kepada ekonomi lemah dan bantuan pembangunan sarana umum, peduli terhadap lingkungan dengan mendukung sepenuhnya program GREEN BABEL dari gubernur, peduli dengan pendidikan dengan mendirikan sekolah unggulan juga menyumbangkan Politeknik Manufaktur(polman) kepada daerah, serta program prgogram lain melalui CSR nya.
Sebagai sebuah perusahaan yang memiliki akar sangat kuat di dunia pertambangan tentu memiliki banyak keunggulan keunggulan yang di miliki. Keunggulan keungulan inilah yang harus terus dipelihara, dikembangkan dan di turunkan kepada generasi penerus perusahaan.
Bicara PT Timah, tentu bicara industri Pertambangan. A sampai Z industri Pertambangan, ya bicara pengelolaan teknik, keuangan, pemasaran sampai dengan Pasca tambang di Bidang Pertambangan. Jadi kalo bicara kompetensi pertambangan, ya kompetensi mengelola A - Z itu. Kompetensi adalah refleksi profesionalisme. Melihat umur PT Timah, apakah PT Timah sudah kompeten di bidangnya? Inilah yg harus di jawab dulu.

Tak perlu khawatir dengan siapa yang menjadi pesaing berikut segala sesuaatu yang dilakukan mereka. Permasalahan kedepan adalah permasalahan yg harus dihadapi, senang tidak senang atau suka tidak suka, sehingga tidak akan cocok kalo pola penanganannya "memakai" pola menghindar. AYOOO PT TIMAH HADAPI DENGAN KEPALA TEGAK.

Untuk mendukung hal terebut sebaiknya PT Timah ke depan harus PT Timah yg mempunyai kemampuan berkomunikasi secara baik, mempunyai prinsip & fight menegakkan prinsip, namun tetap rendah hati serta kehadirannya selalu membawa manfaat bagi lingkungan sekitarnya. Kalo kita mampu menerapkan ini secara baik.....siapapun di pesaing tidak menjadi masalah justru merkalah yang akan menjaga daya saing PT TIMAH kedepan.

Tahun 2008 keuntungan perusahaan masih terlihat baik, tahun 2009 apapun bisa terjadi....................... dan PT Timah telah merencanakan banyak hal namun kekuatan sebuah rencana tidak lebih dari 30% dan selebihnya adalah kekuatan dari Yang Maha Kuasa.. Yang jelas jangan berjudi dengan waktu, sedetik berlalu maka waktu menjadi hal yang paling jauh dan tak mungkin untuk kita raih kembali ... Kita tak ingin menjadi seperti : Perbankan Amerika Yang Bangkrut, Asuransi jepang yang tutup, salah satu perusahaan yang terlibat di kompetisi Formula satu yang telah memotong gaji karyawan sebesar 50% .... dan lain lain.

Jelas sudah bagi BUMN pertambangan timah terbesar ini bahwa tantangan kedepan sangat sangat berat, optimalisasi kompetensi harus dilakukan dari mulai eksplorasi, penambangan, peleburan, pemasaran sampai dengan Corporate Social Responsibilitynya. Buka mata buka telinga selebar lebarnya jangan sebaliknya malah merasa ekslusive lalu menutup diri dari permasalahan yang terjadi di sekitar perusaha. Kami bukan orang yang melupakan sejarah.. Daerah ini menjadi Provinsi pun tidak lepas dari keberadaan PT Timah di daerah kami.

Tunjukan karakter TIMAH, ingat seorang Panglima perang amerika saat terjadi operasi badai gurun berkata “untuk mencapai kemenangan kita butuh karakter dan strategy namun apabila harus memilih maka pilihlah karakter sebagai landasan berjuang”

Kamis, 14 Mei 2009

Life In Harmony




HARMONY

Harmony itu seperti potongan bambu yang berserakan
Kemudian datang seorang yang Peduli
Dengankeingintahuan tentang Bambu
Dan merasakan mengapa bambu ini tak berguna
Merasa pengetahuan nya yang kurang
Sang Peduli tadi mengajak seorang teman yang musikus
Mereka berdiskusi, melihat, merasakan, memegang

Ternyata bambu itu bisa membuat beragam bunyi bunyian..
Dipotonglah bambu itu menjadi berbagai potongan
Dilakukan penyesuaian nada
Sehingga tercipta rangkaian Nada dari do rendah sampai do tinggi
Ternyata dua orang yang memiliki kompetensi yang berbeda
Dan mereka bersinergi mampu membuat sebuah karya cipta

Lalu seluruh potongan bambu itu di bunyikan tanpa beraturan
Hasilnya tidak memuaskan, hanya membuat telinga sakit saat mendengarkan
Sang musikus kemudian bertindak sebagai pemimpin
Di kumpulkan berbagai orang yang dapat membunyikan alat tadi
Dia mengarahkan, memerintah, menyelaraskan setiap orang untuk membunyikan bambu tadi
Dan sekolompok orang tadi mendengarkan dan menjalankan dengan patuh

Ternyata LUAR BIASA
Berasal dari potongan Bambu yang tak berguna
Namun Dengan Peduli
Dengan Kompetensi masing masing
Dengan Kerjasama berbagai kompetensi
Dengan Rasa yang selaras dengan keinginan untuk berbuat
Dengan Kepercayaan terhadap sebuah keyakinan
Dengan Kerelaan dan kepatuhan untuk di pimpin
Dengan Hadirnya Seorang PEMIMPIN


Terciptalah HARMONY musik bambu
ANGKLUNG

Akhirnya Bambu Tadi pun saat ini sudah menjadi sesuatu yang berharga
Ternyata HARMONY Bisa mengangkat derajat kita
Ternyata HARMONY Menciptakan keseimbangan
Ternyata HARMONY Harus Diciptakan

HARMONY ADALAH KEBUTUHAN

Kriopanting, Jakarta 8 Mei 2009
Sebuah catatan dari perjalanan sepotong bambu di acara Customer Gathering PT Timah Tbk




Rabu, 25 Maret 2009

PENCAPAIAN VISI CORPORATE - PERAN STRATEGIS THE NEWS MAKE

Assallamu'allaikum Wr.Wb

Sangat bahagia rasanya penulis dapat mempersembahkan sebuah karya kepada insan insan yang dalam perjalanan hidupnya telah memutuskan berkiprah di dunia bisnis baik berbisnis secara individu maupun dalam bentuk sebuah corporate yang besar. Walaupun dalam tulisan ini lebih menitikberatkan pada pengembangan bisnis di sebuah corporate, kiranya insan bisnis yang berjalan secara individu dapat pula memetik manfaat dari secarik karya yang disampaikan.


Idealnya sebuah bisnis, selalu ingin berkembang dari waktu kewaktu, Seorang pebisnis yang tidak bermimpi untuk mengembangkan corporate yang dipimpinnya adalah seorang pebisnis yang tidak visioner dan dapat diragukan kapabilitasnya sebagai seorang pebisnis. Artinya tidak ada satupun corporate yang tidak ingin mengembangkan bisnisnya.

Banyak hal yang harus dipersiapkan dan dipertimbangkan terkait dengan Pengembangan bisnis sebuah corporate. Kemampuan teknis, financial, legal dan managerial menjadi sarat mutlak yang harus dimiliki sebuah corporate agar komitmen untuk menjalankan visi perusahaan dapat berjalan dengan baik.

Terkait pembentukan image perusahaan, Manajemen komunikasi melalui pembuat berita (The News maker) dan Corporate Social Responsibility yang merupakan bentuk nyata Integritas perusahaan kepada lingkungan merupakan komponen pendukung yang sangat strategis dalam upaya pencapaian tersebut. Seorang pembuat berita tidak dapat dipandang sebelah mata. Bisa jadi sebuah rencana pengembangan bisnis menjadi berantakan hanya karena persoalan pemberitaan yang tidak dapat diterima oleh publik sehingga pengembangan bisnis tesebut menjadi terkendala. Namun dibalik yang lebih penting dari itu semua adalah bentuk fisik/nyata dari kepedulian sebuah korporasi terhadap lingkungannya juga harus di lakukan dengan baik agar sesuai dengan kebutuhan lingkungan.

Pembangunan Industri Tin Chemical oleh PT Timah Tbk yang merupakan bagian dari pengembangan usaha korporasi tersebut merupakan contoh soal yang menarik untuk di kaji lebih mendalam. Polemik berkepanjangan yang berpotensi menggagalkan rencana pengembangan usaha dapat saja terjadi hanya karena image yang kurang baik dan informasi dari perusahaan yang tidak menyentuh kepada publik khususnya masyarakat Bangka Belitung dimana PT Timah Tbk Beroperasi.

Penulis

Muhammad Wirtsa Firdaus

Jumat, 20 Maret 2009

RAKER DAN KEPENGURUSAN IKT DIMATA MEREKA


Rapat Kerja Perta IKT di Prayun Kundur medio awal Maret lalu membawa kesan tersendiri, baik bagi panitia maupun pesertanya. Beragam apresiasi, harapan maupun ungkapan tercetus. Berikut beberapa komentar mereka tentang eksistensi dan pelaksanaan Raker IKT yang dirangkum Stannia usai Raker berakhir.

Wakil Ketua Organizing Comittee Raker IKT, M. Subuh Wibisono
“Kompak dan Solid”
Raker IKT yang baru pertama kali diadakan sejak IKT dididirikan ini boleh dikatakan sebuah kemajuan dalam keroganisasian IKT. Disini bisa kita lihat betapa kompak dan solidnya para pengurus IKT baik dari tingkat Pusat sampai tingkat Wilayah dengan pihak manajemen Perusahaan.
Pengurus IKT harus merupakan mitra sejajar manajemen dalam menjaga, dan membawa Perusahaan supaya tetap eksis dan jaya, sehingga tujuan untuk menyejahterakan karyawan/karyawati & keluarga bisa terwujud. Namun tentunya dengan cara semua harus memberikan kontribusi maksimal untuk kemajuan perusahaan.
Dalam kapasitas sebagai wakil ketua Organizing Comittee Raker IKT, saya mengucapkan terima kasih pada tuan rumah Raker IKT yaitu Pengurus Wilayah IKT Kundur yang telah sukses melaksanakan Raker IKT ini.


Ketua IKT Wilayah Mentok, Johan Suhaimi
“Problem Solving”
Kita sangat menghargai sekali dan berterima kasih sekali pada manajemen yang telah memberikan kesempatan untuk melaksanakan Raker ini. Dan dalam Raker ini kita sangat menghargai apa-apa yang telah dilaksanakan panitia, sehingga harapan masing-masing wilayah terhadap keinginan anggota dapat tersalurkan dengan baik. Raker ini juga ini bisa menjadi ajang untuk mesinergikan kewajiban kita dengan hak perusahaan. Jadi ada hubungan yang harmonis antara karyawan, IKT dengan Manajemen untuk keberlangsungan perusahaan kita.
Dari Raker ini kita harapkan perubahan-perubahan yang lebih baik lagi bagi kesejahteraan anggota maupun kemajuan perusahaan. Mudah-mudahan kita dapat membantu dalam mengatasi hambatan-hambatan yang dialami oleh Perusahaan.
Kebetulan saya baru pertama sekali masuk di dalam kepengurusan, tapi rasa-rasanya kepengurusan sekarang ini sangat welcome terhadap usulan-usulan dan mengajak IKT wilayah untuk berpartisipasi demi kemajuan bersama. Kayaknya cukup terbuka. Dan kemampuan kepengurusan Pusat baik ke dalam maupun ke luar, rasanya bisa kita harapkan dan kita andalkan untuk menjadi problem solving baik dalam masalah anggota maupun masalah-masalah perusahaan dengan pihak luar.
Ketua IKT Wilayah Belitung, Dwi Suharto
“Ditindaklanjuti”
Dalam pandangan saya, Raker IKT ini sangat bagus dan terbuka. Pertama, kita saling silahturahmi antara pengurus wilayah dengan pengurus pusat. Kedua, dengan adanya raker ini kita dapat menyalurkan aspirasi dari wilayah-wilayah, terutama aspirasi anggota untuk dimusyawarahkan di tingkat pusat. Mudah-mudahan hasil raker ini akan dapat ditindaklanjuti oleh Pengurus Pusat ke pihak Manajemen. Mudah-mudahan raker selanjutnya diadakan di wilayah Belitung, karena kami sangat mengharapkan nantinya anggota yang di Belitung dapat berbicara/dialog dengan pengurus Pusat.
Menurut saya, kepemimpinan Saudara Wirtsa selama satu tahun ini cukup memuaskan. Karena selain aspirasi-aspirasi dari daerah ditanggapinya serta dimusyawarahkan bersama. Kami berharap aspirasi dari semua wilayah tersebut segera dapat terealisasikan. (esa)

Selasa, 17 Maret 2009

Raker IKT 2009 Prayun Kundur

Perkokoh Sinergi Hadapi Krisis

Setelah satu dasawarsa berdiri, Ikatan Karyawan Timah (IKT) melaksanakan Rapat Kerjanya yang pertama. Sebuah langkah strategis dalam upaya menghadapi krisis global serta tekanan eksternal.



Sejatinya, moment bersejarah dalam perjalanan serikat pekerja di internal PT Timah (Persero) Tbk yang berlangsung di Wisma Serba Guna Unit Timah Prayun Kundur (6–7/3), adalah sebuah antiklimaks. Mengusung tema “Dengan Bekerja Keras, Kita Perkokoh Sinergi Hadapi Krisis Bersama Manajemen”, IKT telah memosisikan dirinya secara lebih elegan demi sebuah tujuan yakni survivalitas korporasi alias kelangsungan perusahaan yang didasarkan pada prinsip ketenangan dalam bekerja.
Peran strategis yang telah diambil para pengurus IKT ini bukanlah hanya slogan atau retorika belaka. Wirtsa Firdaus, sang Ketua Umum IKT dengan tegas mengatakan, “Sudah saatnya kita membuka mata dan telinga terhadap permasalahan-permasalahan yang ada di sekitar kita”. Menurut ketua umum IKT periode 2008-2011 ini, selain membuat program kerja, dari rapat kerja tersebut diharapkan dapat melahirkan pikiran-pikiran cerdas. “Cerdas dalam memanfaatkan momentum,” ujarnya.
Satu Kekuatan Besar
Melihat berbagai perkembangan dan perubahan yang terjadi baik di lingkup eksernal maupun internal, dimata mantan Ketua IKT periode 2002-2005 Joni AR, IKT saat ini adalah sebuah era kebangkitan dan sumber kekuatan baru dengan kepengurusan yang solid. Dengan tegas dan lugas dikatakan Joni, IKT adalah solusi untuk mengatasi berbagai persoalan internal & eksternal yang akan mengganggu eksistensi perusahaan. “IKT saat ini bukanlah laksana bebek dan itik yang mudah digiring begitu saja. IKT sekarang adalah macan tidur yang setiap saat siap mengaum”. Demikian Kepala Perwaja ini beranalogi.
Dan selama dua hari pelaksanaan Raker, berbagai pergumulan pemikiran konstruktif telah dirumuskan. Dalam lingkup internal, permasalahan yang kerap dialami karyawan (dan tentunya anggota IKT) diakomodir untuk kemudian akan ditindaklanjuti. Permasalahan kesejahteraan karyawan tetap menjadi fokus utama kajian Raker.
Sedangkan untuk hal yang berkaitan dengan lingkup eksternal, setidaknya ada empat agenda besar yang menjadi kajian strategis IKT yakni; krisis global berikut dampak ikutannya, pesta demokrasi (pemilu) 9 April, persoalan lingkungan terkait isu pemanasan global (global warming) serta semangat menyukseskan Babel Archi 2010.
Didasarkan pada hasil Rapat Kerja IKT di Kundur tersebut, pada prinsipnya IKT siap terjun langsung ke masyarakat untuk ikut membangun Propinsi Kepulauan Bangka Belitung. Di sisi lain dikatakan Wirtsa, sebagai sebuah perusahaan yang memiliki akar sangat kuat di dunia pertambangan, PT Timah Tbk tentu memiliki banyak keunggulan. Keunggulan-keunggulan inilah yang harus terus dipelihara, dikembangkan dan diturunkan kepada generasi penerus perusahaan.
Saat ini, setidaknya ada 4.900 karyawan yang tergabung dalam keluarga besar PT Timah (Persero) Tbk. Jika dimekarkan dengan jumlah anggota keluarganya, setidaknya ada 15.000 -20.000 jiwa yang dinaungi perusahaan penambangan ini. Dilihat dari angka tersebut, tentu ini menjadi satu kekuatan yang amat besar jika digerakkan untuk hal-hal yang bersifat konstruktif, semisal menyukseskan pemilu 2009, menghijaukan lahan-lahan kritis, membangun harmonisasi antarkaryawan maupun antarinstitusi, mendukung program pemerintah dan sebagainya.

Pertama
Seperti yang diamanahkan dalam AD/ART IKT bahwa, pengurus IKT harus mengadakan rapat kerja minimal sekali diantara dua Muskar (Musyawarah Karyawan). Atau dengan kata lain, Raker di Prayun Kundur merupakan amanah dari AD/ART IKT yang tertuang pada Bab III Pasal 8 tentang Rapat Kerja (Raker) dan Rapat Koordinasi (Rakor) ayat 3 yang berbunyi; Rapat Kerja (Raker) adalah sidang-sidang antarwaktu yang diselenggarakan sekurang-kurangnya tiap 2 (dua) tahun oleh semua tingkat pengurus organisasi. Raker di Prayun Kundur adalah raker pertama sejak IKT didirikan tahun 1999.
Adapun fungsi dari Raker adalah untuk meningkatkan pembinaan kehidupan organisasi, mengevaluasi program-program organisasi serta menanggapi dan menilai berbagai masalah ketenagakerjaan. Untuk Rapat Kerja Tingkat wilayah (Raker Wilayah) dihadiri setidaknya oleh Pengurus Wilayah Harian dan Pleno, Perwakilan Anggota Wilayah dan Perwakilan Pusat yang diundang. Sedangkan untuk Rapat Kerja Tingkat Pusat (Raker Pusat) dihadiri oleh Pengurus Pusat Harian dan Pleno dan Perwakilan Wilayah.
Didasarkan pada rencananya, Raker IKT Kundur dihadiri oleh Pengurus Pusat, 8 Pengurus IKT Wilayah yang tersebar di Bangka, Belitung, Jakarta, dan Kundur dengan jumlah peserta 75 orang. Namun saat pelaksanaan, minus pengurus IKT Wilayah Jakarta. Mereka hanya mengirimkan program kerjanya saja.
Beberapa acara selama 2 hari pelaksanaan raker yakni selain menyampaikan, membahas dan mengevaluasi program IKT Pengurus Pusat maupun masing-masing wilayah, juga terdapat 2 sesi khusus untuk merespon situasi terkini berupa Rapat Koordinator Khusus tentang Situasi Bisnis Timah Babel, serta pembahasan awal Perjanjiian Kerja Bersama (PKB) Tahun 2009-2011.
Sambut Baik
Dalam pidatonya di hadapan peserta Raker IKT Prayun Kundur, Direktur SDM dan Umum Surawardi menyambut baik keinginan IKT untuk terlibat aktif dan bersinergi dengan manajemen dalam membahas berbagai permasalahan yang dihadapi perusahaan. Menurut Surawardi, PT Timah telah sering mengalami masa-masa sulit, tidak terkecuali pada saat krisis keuangan global saat ini. Namun, situasi seperti ini tidaklah harus membuat kita menyerah pada keadaan.


“Saya sangat yakin, jika kita bersatu padu menyikapi berbagai permasalahan secara profesional, tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan. Karena pada hakikatnya, kita hidup ini adalah untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang datang menerpa,” ujarnya.
Konsolidasi
Adapun menurut Ketua Pelaksana Raker Dodi Setiabudi, tema yang diangkat dalam raker merupakan cerminan keinginan anggota IKT untuk tetap bersinergi dengan manajemen menjawab berbagai tantangan yang dihadapi perusahaan, termasuk tantangan berupa krisis global saat ini. “Kerja keras dalam krisis biasanya akan meningkatkan kreatifitas-kreatifitas baru baik di lapangan maupun di perkantoran (administratif). Tiga kata kunci yang menjadi pokok Raker kita yaitu Kerja Keras, Sinergi, Krisis. Tegar dan teguh merupakan suatu sikap yang jelas dan tegas dalam menghadapi badai kehidupan” papar Dodi.
Ditambahkan Dodi, Raker ini mempunyai peran yang strategis dan sangat istimewa. Hal menurutnya, karena tahun 2009 adalah tahun yang penuh warna, baik itu dari sisi politik maupun krisis keuangan global. “Posisi Raker 2009 ini sangat tepat, karena momentum ini dapat kami jadikan sebagai konsolidasi awal IKT dalam menyikapi Tahun Politik dan Tahun Krisis.” (Esa)

Senin, 09 Maret 2009

HARI HARI BERAT PT TIMAH

JANGAN TUTUP MATA TUTUP TELINGA


SAMBUTAN
Ketua Umum Ikatan Karyawan Timah
Pada
Rapat Kerja Ikatan Karyawan Timah 2009
PERAYUN KUNDUR

Yang saya hormati Direktur PT Timah Tbk yang dalam hal ini di wakili oleh Bapak Surawardi.
Yang saya hormati Senior kami di IKT Joni AR yang di IKT kita kenal dengan panggilan Bapak Mobilisasi IKT karena beliau melakukan pergerakan IKT ini pada era yang penuh dengan mobilisasi IKT
Yang saya banggakan Pengurus pengurus IKT Wilayah yang hadir maupun berhalangan hadir dikarenakan tugas tugas perusahaan yang tentunya memang tak dapat di tinggalkan.
Yang saya cintai seluruh saudara saudara ku anggota IKT yang berada di wilayah wilayah operasi PT Timah Tbk dan Perusahaan Anak

Assalamu’allaikum Wr. Wb
Apa Kabar...................................?????????????
Bapak Ibu Hadirin sekalian Puji Syukur selalu kita panjatkan ke hadirat Allah Subhanata’ala karena berkat bimbaingan dan kehendakNya jua kita dapat menghadiri acara Raker Ikatan Karyawan Timah PERTAMA di Perayun Kundur Ini. Seperti kita ketahui Raker ini adalah Raker Pertama sejak Ikatan Karyawan Timah didirikan, karena memang seperti diamanahkan dalam AD ART IKT bahwa pengurus IKT harus mengadakan Raker IKT minimal sekali diantara dua Muskar. Semoga acara ini dapat berlangsung tertib sampai dengan berakhirnya acara ini besok. Yang Insya Allah akan dihadiri pula oleh Direktur Utama PT Timah Tbk .. Bapak Wachid Ussman.


Hadirin sekalian
Krisis ekonomi 2009 saat ini sedang berlangsung, Gejalanya sejak awal sudah nampak, Lihat saja banyak perusahaan yang bangkrut, Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika terus merosot walau pemerintah telah berusaha mengendalikan lewat mekanisme keuangan dengan menurunkan suku bunga BI... alhasil bila ini terus terjadi maka PHK dimana mana tak bisa dihindari.
Dalam catatan kami :
• Pada bulan November 2008, PHK sudah mencapai 26.488 orang dan 4.022 orang dirumahkan.
• Bulan Desember 2008 ada 23.284 orang akan di PHK dan 18.891 orang akan dirumahkan.
• KADIN (Kamar dagang dan industri) memperkirakan sekitar 200 ribu pekerja akan terkena PHK dalam jangka waktu enam bulan mendatang.
• Asosiasi Industri Malaysia tidak lagi memperpanjang kontrak puluhan ribu tenaga asing (termasuk Indonesia) yang dipekerjakan di sana.
• Diperkirakan jumlah PENGANGGURAN pada tahun 2009 akan meningkat mencapai 3,5 juta orang.

PT Timah telah mengikuti dan merasakan sejarah panjang krisis dan krisis krisis yang terjadi sebelumnya sepintas telah menguntungkan perusahaan karena krisis tersebut ditandai dengan melemahnya rupiah terhadap dollar sementra sebagai eksportir timah 95% pendapatannya dollar..... Alhamdulillah...
Namun Krisis saat ini episentrumnya adalah Amerika Serikat yang menjadi Ibunya kapitalis artinya negara negara yang dilalui Capitalis Belt/jalur lewatnya kapitalis, tentu akan merasakan dampaknya termasuk Indonesia dan bila kita zoom lagi PT Timah juga akan meraskannya. Saat ini perekonomian terasa mencekam semua orang, berbenah dan bersiap diri tentu kita juga harus melakukan hal yang sama... MANAJEMEN, KARYAWAN DAN JUGA IKT.
Bapak dan Ibu yang saya banggakan, Tahun 2009 baru berjalan bulan ke tiga, berbagai kejadian telah terjadi dalam kurun waktu yang sangat singkat. Tercatat dalam memory kita di bulan January PT Timah telah memulai babak baru bisnisnya yang menjadi lebih ke hilir dengan membangun pabrik Tin chemical di Banten, penangkapan Logam Timah milik BBTS dan Kobatin di Pelabuhan Pangkalbalam oleh Bea Cukai, Penolakan kapal mitra timah (Bukong) di Toboali, ditambah lagi banyaknya perusahaan perusahaan asing yang terancam bangkrut, ada juga customer timah, dan telah mem PHK karyawannya. Belum lagi PR reklamasi yang mendapat sorotan masyarakat juga tekanan politik berdalih legal dengan terbitnya undang undang minerba.
Bapak Ibu yang sekalian yang sangat saya Banggakan
Jelas bagi kita bahwa Kejadian kejadian tersebut tidak dapat dipandang sebelah mata oleh segenap jajaran Manajemen perusahaan beserta karyawannya karena yang terjadi di masyarakat adalah munculnya image negative tentang PT Timah Tbk beserta anak perusahaannya, Image yang dapat memiliki ekses deskonstruktif bagi kinerja perusahaan.
Yang telah dilaksanakan saat ini adalah
Pembangunan pabrik tin chemical di Banten, Pembangunan dianggap oleh sekelompok orang yang mengaku tokoh masyarakat Bangka sebagai wujud dari pelarian modal oleh perusahaan dari Bangka yang ujung ujungnya menimbulkan anggapan bahwa BUMN yang telah berdiri sejak lama ini tidak menjalankan fungsinya sebagai agent of development dan tidak berfihak kepada masyarakat. Sebuah kesimpulan yang membahayakan bagi keberadaan perusahaan apabila dibiarkan terus berlarut larut.
Penangkapan logam BBTS oleh bea cukai pusat yang menjadi polemik di media dengan kesimpulan yang sangat tidak mengenakkan. Bahwa ekspor telah berjalan sesuai prosedur melalui uji kelayakan oleh surveyor namun tiba tiba terjadi penangkapan. Hal ini di terjemahkan ada kekuatan yang bermain dibelakang aksi penangkapan tersebut. Maaf mungkin tidak berani secara fulgar, saat mengatakan demikian semua matapun kembali curi curi pandang ke PT Timah Tbk. Image yang muncul PT Timah bermain, hal seperti ini membuat semakin memanasnya aktivitas bisnis pertimahan di babel. Mungkin inilah Busines in the red ocean zone yang dianggap lawannya blue ocean strategy itu.
Penolakan Terhadap Kapal Mitra yang ternyata disinyalir mempekerjakan orang orang asing tanpa izin yang jelas, kembali semua mata menatap PT Timah Tbk, oh ternyata perusahaan negara itu juga tidak benar mengelola aktivitas bisnisnya, padahal sudah sejak awal telah mencanangkan yang namanya Good Corporate Governance. Itulah cemoohan orang pada BUMN pertambangan yang ada di Bangka Belitung yaitu PT Timah Tbk tempat kita berkerja, pemberitaannya muncul di Bangka Pos mingu tanggal 1 Februari 2008.
Belum lagi persoalan reklamasi yang kian hari kian membuat orang pada tersesat jauh. Sudah merupakan suatu hal pasti bahwa seorang pengusaha penambangan itu tidak perlu membesar besarkan kegiatan ceremonial menanamnya, karena memang dia memiliki kewajiban untuk itu. Beda halnya apabila hal tersebut bekerjasama dengan pihak lain dan dilakukan penanaman secara seremonial maka hal tersebut dapat saja menggunakan pasal tentang CSR. Namun yang terjadi justru sebaliknya, bahwa terjadi ketidak pedulian terhadap lahan yang di tambang entah karena memang tidak ada lahan penambangannya walaupun produksi mencapai ribuan ton atau karena entah apa alasannya. Yang jelas para pengusaha penambangan ini disibukkan dengan etalase penghijauan yang terkesan wah padahal ada puluhan ribu hektar lahan yang seharusnya masih menjadi kewajibannya untuk di reklamasi.

Yang terakhir adalah
Politisasi, Benda yang satu ini memang sesuatu yang aneh, bisa jadi jauh dimata dekat dihati namun kadang kadang bisa jauh dihati namun dekat dimata. Entah apa terjemahan leterleknya(baca sesuai literatur) yang jelas banyak orang yang takut apa bila kejadian kejadian yang dialaminya di POLITISIR. Bisa jadi Politisasi ini artinya sebuah proses penyampaian sesuatu persoalan yang tidak sesuai dengan yang sebenarnya. Anehnya walaupun tidak benar masih ada saja orang yang senang bahkan bisa sampai cinta mati pada si penyampai kabar berita.
Kejadian kejadian diatas semakin keruh karena memang banyak kepentingan yang bermain disana sehingga PT Timah timah menjadi sasaran tembak dari politisasi itu. Mengapa harus PT Timah? Bukan kah masih banyak pengusaha yang mengatasnamakan rakyat lalu mereka seenaknya memproduksi bijih timah tanpa diketahui sumber bijihnya darimana.
Tekanan tekanan politik seperti ini lucunya masih ada yang dilakukan satu dua kepala daerah yang semestinya ikut menjaga aset negara, bukankah BUMN ini masih terhitung sebagai aset negara yang pengelolaanya diserahkan kepada pengurusnya ? Seorang kepala daerah yang seperti ini patut di pertanyakan nasionalisme dan rasa kebangsaannya. Namun itulah POLITISASI jauh dimata dekat dihati dan sebaliknya saat kita pengen jauh ternyata dia ada didepan mata.

PEMBUNUHAN KARAKTER BUMN TAMBANG
Bapak Ibu Pengurus IKT dan Hadirin yang saya Mulyakan
Posisi hukum yang lemah karena terus mengalami degradasi pada akhirnya terus menggerogoti BUMN tambang terbesar di Bangka Belitung, melalui kampanye negatif yang terus dikembangkan kelompok kelompok tertentu. Apakah kampanye negatif tentang PT.Timah hanya langkah awal pihak tertentu untuk menekan PT. Timah dan menghancurkannya?
Cuba kita amati terus berita di Januari s/d Februari 2009 tentang kasus pasir timah di pusmet, tentang tin chemical, sampai dengan isue penghijauan dan CSR nya.
Di rakyat pos 5 Januari 2009 judul hal 1,PT.Timah Terus Diselidiki. Kalo di babelpos: Kasus PT.Timah Belum di SP3 KAPOLDA NGAKU MASIH DISELIDIKI. MeNgapa Kobatin kuat menghadapi gempuran pihak-pihak tertentu? Karena di belakang kobatin ada masyarakat Bangka Tengah & Bangka Selatan yang mendukung mereka. Masyarakat Bangka Tengah & Bangka Selatan punya image yg positif tentang kobatin. Apa yang terjadi kalo masyarakat Babel punya image negatif terhadap PT.Timah? Apakah kuat menahan gempuran pihak pihak tadi?
Kemudian kita juga mendengar seorang Menteri BUMN melakukan panen padi di areal persawahan yg semula bekas tambang timah. Dan dia mengatakan "Sebuah terobosan yg pantas dikembangkan, PT.Timah harusnya melakukan hal seperti ini" kata Sofyan Jalil.( Metrobabel ed 71/th II/22-25 januari 09, sebuah media milik pesaing PT Timah Tbk yang berkantor dan berproduksi di daerah smelter ketapang). Apa makna ucapan Menteri BUMN tadi?
Jelas bahwa kata kata menteri yang di ekspos pada media tersebut merupakan upaya awal pembunuhan karakter PT.Timah:
1) Dalam pikiran menteri telah terbentuk opini PT.Timah tidak peduli lingkungan
2) Sebalik grup lain berjasa menyelamatkan lingkungan.

Sahabat Sahabat sekalian
Kembali pada soal black campain melalui isu lingkungan kepada PT.Timah, itulah bagian dari usaha yang telah mereka lakukan. Kelompok ini sangat agresif bermain dengan opini, setiap kegiatan yang memberikan nilai tambah bagi perusahaan di blow up melalui Media. Coba kita ikuti terus apakah opini negatif ini sudah masuk pikiran Gubernur,Kapolda, Anggota dewan dan masyarakat. Kalau sudah, BUMN terbesar di Babel itu tinggal menunggu ketok palu untuk merobohkannya. Sementara kelompok tertentu memperkuat posisi bisnisnya dengan menanamkan saham saham nya melalui berbagai cara dan berbagai tempat.
Makanya merekapun jorjoran membentuk opini MEREKA PEDULI LINGKUNGAN, PT.TIMAH SEBALIKNYA. Sangking bernafsunya upaya upaya menyelip di tikungan pada saat pejabat pusat datang ke daerah juga di lakukan oleh mereka. Modal nekat hasil dahsyat mungkin itu motonya.
Ada lagi kelompok lain yang Masuk melalui seminar seminar maupun diskusi panel dengan mengirimkan orator politik sehingga tidak jelas mana yang ilmiah dan mana yang politikiah. Yang jelas kelompok ini terlihat sensitif dengan isu tataniaga dan eksport timah lewat satu atap yang merupakan hasil dari diskusi panel "mencari format perdagangan timah" pada hari Minggu 15 Februari 2009 di Pangkalpinang.
Sebuah keberanian yang patut kita acungkan jempol, menyerang BUMN terbesar (PT Timah) secara terbuka baik melalui media maupun didepan halayak. The best deffence is offence, ini menjadi pola kerja Public Relation yang mereka anut. Agresif memang.....
Sebagai sebuah perusahaan yang memiliki akar sangat kuat di dunia pertambangan tentu memiliki banyak keunggulan keunggulan yang di miliki. Keunggulan keungulan inilah yang harus terus dipelihara, dikembangkan dan di turunkan kepada generasi penerus perusahaan. Tentang ini sahabat kita juga memberikan ulasan cerdasnya :
“Bicara PT Timah, tentu bicara industri Pertambangan. A sampai Z industri Pertambangan, ya bicara pengelolaan teknik, keuangan, pemasaran sd Pasca tambang di Bidang Pertambangan. Jadi kalo bicara kompetensi pertambangan, ya kompetensi mengelola A - Z itu. Kompetensi adalah refleksi profesionalisme. Melihat umur PT Timah, apakah PT Timah sdh kompeten di bidangnya? Inilah yg harus di jawab dulu.

Permasalahan kedepan adalah permasalahan yg harus dihadapi, senang tdk senang atau suka tdk suka, sehingga tdk akan cocok kalo pola penanganannya "memakai" pola menghindar.

PT Timah ke depan harus lah PT Timah yang mempunyai kemampuan berkomunikasi secara baik, mempunyai prinsip & fight menegakkan prinsip, namun tetap rendah hati serta kehadirannya selalu membawa manfaat bagi lingkungan sekitarnya.



Tahun 2008 keuntungan perusahaan masih terlihat baik, tahun 2009 apapun bisa terjadi....................... dan kita telah merencanakan banyak hal namun seperti kita mahfum kekuatan sebuah rencana tidak lebih dari 30% dan selebihnya adalah kekuatan dari Yang Maha Kuasa.. Yang jelas jangan berjudi dengan waktu, sedetik berlalu maka waktu menjadi hal yang paling jauh dan tak mungkin untuk kita raih kembali ... Kita tak ingin menjadi seperti : Perbankan Amerika Yang Bangkrut, Asuransi jepang yang tutup, salah satu perusahaan yang terlibat di kompetisi Formula satu yang telah memotong gaji karyawan sebesar 50% .... dan lain lain.

Jelas sudah bagi kita bahwa : BUMN pertambangan timah terbesar ini tantangan kedepannya sangat sangat berat, optimalisasi kompetensi harus dilakukan dari mulai eksplorasi, penambangan, peleburan, pemasaran sampai dengan Corporate Social Responsibilitynya. Buka mata buka telinga selebar lebarnya jangan sebaliknya malah merasa ekslusive lalu menutup diri dari permasalahan yang terjadi di sekitar perusahaan.

Apalagi selain dengan adanya aktivitas pesaing yang begitu tinggi dan sangat sistematis untuk menghancurkan perusahaan kita, ada lagi ancaman lain, yaitu dengan telah terbitnya Undang undang minerba kemudian wacana Merger Tiga BUMN pertambangan menjadi satu.


IKT HARUS BERSIKAP
Sahabat sahabat dan hadirin sekalian,
Perusahaan tempat kita berkerja dan berkarya terus saja di ganggu oleh banyak pihak dengan kepentingan masing masing. Tentu kita tidak hanya berdiam diri saja, Kita punya Budaya Kerja dan nilai nilai kerja sebagai landasan kita berkarya baik di perusahaan maupun di Ikatan Karyawan Timah. Nah melalui Raker ini, selain kita membuat program kerja, juga diharapkan dapat melahirkan pikiran pikiran cerdas yang tentunya semua itu akan bermuara kepada kesejahteraan IKT.
Misal: Kita harus cerdas memanfaatkan momentum,
Saya secara pribadi merasa sangat rugi karena dalam beberapa kali kunjungan pejabat pusat saya berada dekat sekali dengan mereka... Dari Pak SBY sampai dengan PakKaban namun kita kehilangn begitu saja momentum yang sangat baik tersebut. Namun KITA tidak bisa menyampaikan apa apa yang kita inginkan, memang kita (IKT) adalah organisasi yang bersifat KOLEKTIF. Sehingga seluruh keputusan yang ada harus di bicarakan
Beberapa hari kedepan pimpinan negara ini akan hadir di Bangka Belitung, mari kita manfaatkan momen ini untuk memberikan masukan yang bermafaat bagi Negara, Masyarakat, dan Karyawan.
Sahabat sahabat Sekalian maaf bila ada kata yang khilaf, inilah yang dapat saya sampaikan, semoga kita semua dapat mengambil hikmahnya.

Wassalamu’allaikum Wr. Wb

Ketua Ikatan Karyawan Timah

Muhammad Wirtsa Firdaus

Jumat, 06 Maret 2009

INI CERITA TENTANG SEPUTAR TIN CHEMICAL

Tin Chemical di Cilegon Kontradiktif
Babel Syndicate Adukan ke SBY-JK
edisi: 21/Feb/2009 wib
JAKARTA, POS BELITUNG -- Pembangunan pabrik Tin Chemical di kawasan Krakatau Industri Estate Cilegon (KIEC) menuai protes keras. Walikota Pangkalpinang, Zulkarnain Karim menilai bahwa langkah PT Timah kontrakdiktif dengan seruan Presiden Susilo Bambang Yudhono (SBY) terhadap seluruh kepala daerah di Indonesia.
Di saat SBY meminta para kepala daerah untuk menggerakkan pertumbuhan ekonomi, mengurangi pengangguran, menghilangkan angka kemiskinan, dan meningkatkan investasi, PT Timah malah menaruh investasinya jauh dari tempat dimana dia mengeruk barang tambang yang menjadi bahan dasar untuk pabrik Tin Chemical.“Saya menyebutnya GUPI (growth, unemployment, poverty, investment).
Pada UU juga sudah dijelaskan bahwa bumi, air, serta kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dimanfaatkan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Apabila sebesar-besarnya kemakmuran rakyat itu tidak tercapai untuk seluruh nusantara ini, ya minimalnya untuk yang dekat-dekat situlah,” ungkap Zulkarnain yang mengaku mewakili aspirasi masyarakat Babel saat menggelar konperensi pers di restoran Pulau Dua, Senayan, Jakarta, Jumat (20/2).“Untuk Bangka Belitung, karena timahnya dia (PT Timah) ambil di Bangka Belitung, mengapa tidak di sekitar situ. Kok jauh-jauhan? Sepertinya ini melawan arus. Orang lagi keras mengatasi masalah pengangguran, kemiskinan, meningkatkan investasi, kok larinya ke lain” tambahnya.Zulkarnain mengatakan awalnya PT Timah berencana membangun pabrik Tin Chemical di Muntok, Kabupaten Bangka Barat, Babel.


Rencana itu sudah disosialisasikan sejak Februari tahun lalu Akan tetapi, PT Timah mengaku terkendala masalah pembebasan lahan, dan tiba-tiba pembangunan dialihkan ke Cilegon, Banten.“PT Timah jelas mengada-ada. Untuk Tin Chemical saja butuh 200 hektar. Tin Chemical, 20 hektar aja udah bukan main hebatnya. Pemda (pemerintah daerah) Babar (Bangka Barat) juga sudah diberikan izin lokasi sekitar 98 hektar lebih. Itu sudah luar biasa. Untuk tin Chemical sebenarnya 20 hektar aja udah cukup kok,” kata Zulkarnain.“Kalau tidak bisa di Bangka Barat, yang katanya susah izinnya, bisa di Pangkalpinang. Saya sebagai walikota siap. Ada kawasan ekonomi khusus yang memang sudah dipersiapkan untuk itu. Mau berapa puluh hektar? Saya siapkan,” lanjutnya di acara konperensi pers yang dihadiri sejumlah wartawan media nasional dan televisi.Lebih lanjut, seperti telah diberitakan sejumlah media, pembangunan pabrik Tin Chemical sudah dilakukan PT Timah dengan ditandai peletakan batu pertama oleh Menneg BUMN Sofyan Djalil pada 17 Januari silam di KIEC.
Disinggung tentang pembangunan tersebut, Zulkarnain tetap menginginkan pembangunan serupa dilakukan di Babel.“Kami cuma tahunya harus dibangun di Babel. Kalau belum dibangun (di Cilegon), pindahin aja. Kita mau terima di Babel. Kami tidak tahu yang PT Timah investasikan apa nanti gantinya. Kita cari investor negeri China tapi kok tiba-tiba dia yang sudah keruk kekayaan bumi kita pindah begitu saja,” tegas Zulkarnain.
Menghadap SBYEmron Pangkapi yang juga tergabung dalam Babel Syndicate, mengatakan pihaknya tengah menyusun beberapa langkah dalam menghadapi problematika pembangunan Tin Chemical. Selain meminta peninjauan dari Komisi VII DPR RI dan Menneg BUMN Sofyan Djalil, Babel Syndicate juga siap mengadukan permasalahannya ke Wakil Presiden Jusuf Kalla dan bahkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).“Apabila jalur-jalur ini tidak mendapat hasil maksimal maka rakyat Babel sedang berfikir untuk mencari cara lain agar pemerintah pusat dan PT Timah tahu atas jerit aspirasi rakyat Babel,” ungkap Emron di restoran Pulau Dua, Senayan, Jakarta, Jumat (20/2).Emron hadir di acara konperensi pers di restoran Pulau Dua bersama dengan sejumlah tokoh masyarakat Babel lainnya. Tampak di acara tersebut antara lain Husnie Effendi, Sjahrildi Hormein, Kafin M Azis, Edwin Bur, Roland, dan Husaini Hazir. Sebelum mulai angkat bicara, Emron memastikan tidak adanya keterwakilan partai politik di antara mereka yang hadir.Menurut Emron, sungguh sangat ironis ketika mendengar PT Timah mendirikan pabrik Tin Chemical di Cilegon, Banten. Hal ini mengingat perusahan timah terbesar di Indonesia itu mendapatkan 99 persen dari penghasilannya di Propinsi Babel.Terkait langkah-langkah yang bakal dilakukan masyarakat Babel, Walikota Pangkalpinang, Zulkarnain Karim mengungkapkan harapan serupa dengan Emron. Walau kecewa, Zulkarnain masih menaruh kepercayaan untuk penyelesaian yang terbaik. Syaratnya, PT Timah kembali pada kata-kata dan janji-janji rencana seperti yang sudah diungkapkannya sejak Februari tahun lalu.

Karyawan Prihatin Polemik berkepanjangan tentang pembangunan Tin Chemical di kawasan Krakatau Industri Estate Cilegon (KIEC) ikut menarik perhatian para karyawan PT Timah Tbk. Ribuan karyawan turut merasa prihatin, baik itu tentang masa depan perusahaan mau pun masyarakat Babel.Demikian diungkapkan Ketua Ikatan Karyawan Timah (IKT), M Wirtsa Firdaus kepada Grup Bangka Pos, Jumat (20/2) petang. Keprihatinan itu dilontarkan karyawan yang bertanya-tanya tentang masalah yang sebenarnya terjadi. Wirtsa khawatir polemik Tin Chemical bakal memunculkan suasana kerja yang tidak kondusif bagi karyawan.“Untuk itu kami merasa perlu bersilahturahmi dengan tokoh masyarakat Babel, yang juga adalah para orangtua kami. Dan itu pula yang sedang kami lakukan,” ungkap Wirtsa saat ditemui di Jakarta, Jumat (20/2).
Kemarin, Wirtsa mengaku telah bertemu dengan Walikota Pangkalpinang, Zulkarnain Karim, anggota DPD RI, Rusli Rahman, dan berkomunikasi dengan Emron Pangkapi melalui telpon. Dari ketiganya, Wirtsa mendapat kesimpulan bahwa telah terjadi kesenjangan informasi antara PT Timah dengan stakeholder timah, yang terdiri dari masyarakat, pemerintah daerah, dan lain sebagainya. “Sehingga menyebabkan kesalahpahaman dengan masyarakat Babel,” katanya.Wirtsa sendiri berkeyakinan bahwa manajemen PT Timah tetap memiliki keinginan dan niat baik untuk membangun Babel. Karena pada dasarnya PT Timah adalah bagian dari BUMN yang punya kewajiban sebagai agent of development (agen dari pembangunan) di daerah dimana mereka berada. Di samping itu, lanjut Wirtsa, karyawan PT Timah setuju apabila pabrik Tin Chemical dibangun di Babel. Karenanya, IKT berharap tokoh masyarakat dan manajemen perusahaan bisa duduk bersama untuk menghasilkan solusi yang terbaik. (mun)

Selasa, 24 Februari 2009

Menaut Rindu Di Cisarua

Kala hati terbang melintas raga
Pergi mencari hati lain yang juga tinggalkan jiwa
Kala rasa tak lagi berdiam di jiwa
Mencari rasa lain yang juga lepas dari sebuah jiwa
Wahai jiwa jiwa yang tenang
Dan bersemayam damai dilubuk hati seorang dara
Izinkanlah sebuah jiwa bersanding
Mencari ketenangan bersama jiwa tenang sang dara
HAri panjang tak terasa terus berlalu
Hidup kian terasa terus berpacu dengan waktu yang semu
JAngan Tak ku ucapkan tentang hati, rasa dan jiwa
Kepada seorang dara yang selalu hadir dalam tiap waktu
KArena ku tak ingin begitu saja tertinggal oleh dimensi waktu yang cepat berlalu
Salah kah aku jika harus bergumam dan bercerita tentang sebuah drama
Drama yang didalamnya penuh dengan berbagai episod rindu
Kebenaran dan kesalahan hakikatnya adalah milik Dia yang satu
Hakekat benar dan salah bukan milik mereka, kamu, dia dan aku
TUHAN BIARKAN JIWA KU YANG TENANG MENAUT SEBUAH RINDU
Kriopanting Menaut Rindu 2009
Untuk seorang dara yang berbahagia di Bulan Maret

Selasa, 03 Februari 2009

Sebuah Kata Manis Untuk IKT

"BUBAR JALAN"

Terkadang suatu kebaikan
Belumlah tentu berbalas kebaikan
Jadi tidak usah heran dan bingung
Karena hal demikian keraplah terjadi
Tidak usah iri bila dalam satu kehidupan
Kita toleh ke kiri Dan melihat kejahatan dapat bintang
Dan tak usah dengki Bila toleh ke kanan
Lihat maling pulang kampung lenggang kangkung
Akankah hal itu Kan kita biarkan bila terjadi hadapan

Tentu tidak
Sebuah keyakinan mengajarkan kepada ku
Bila melihat sesuatu yang dirasakan batil
Maka laranglah kebatilan itu dengan kekuatanmu
Bagaiamana bila aku tak memiliki kekuatan untuk itu wahai sahabat
Maka gunakanlah lidah mu untuk memeranginya
Lalu bagaiman pula wahai sahabat bila ku takut melakukannya
Maka keyakinanku berkata
Berdiam dirilah engkau dan tak usah kau terlibat didalamnya

Ironis!!!!!!!
Bila saat ini
Sebuah komunitas seperti IKT
Harus merasa dikebiri
Sehingga tak mampu berbuat dan berbicara
Akhirnya hanya mampu berdiam diri dengan tatapan nanar
Melihat orang orang pulang kampung dan mendapat bintang

Haruskah ku membalikkan badan dan berteriak dengan lantang

BUBAR JALAN !!!!!!!!!!!!!!

Sebuah kata manis untuk IKT
KRIOPANTING
Pangkalpinang 20 Februari 2002

Kapal Isap Bukong di Pantai Batu Perahu Bangka Selatan

LAPORAN
HASIL DISKUSI DENGAN MASYARAKAT TOBOALI
Pantai Batu Perahu Ketapang, 26 Januari 2009

Berdasarkan informasi dari masyarakat kampung lalang desa Ketapang Toboali, bahwa ada rencana masyarakat nelayan yang akan berdemo ke PT Timah, berangkat tim ke Toboali untuk berdiskusi dengan masyarakat.
Tim terdiri dari :
1. Ir. Syahidil Ketua Greenbabel/ Staff Khusus Gubernur
2. M. Wirtsa Firdaus Sekretaris Greenbabel
3. Ismed Hasanudin S Humas Greenbabel

Desa Ketapang
Masyarakat desa Ketapang terdiri dari dua kelompok masyarakat yang terdiri dari masyarakat nelayan dan masyarakat petani yang sebagian besar (lebih dari 95%) beragama Islam.
Umumnya masyarakat pesisir, mereka memiliki karakter keras dan tidak mau kalah. Memiliki struktur bahasa yang meledak ledak sehingga menambah kesan keras pada karakter mereka.
Desa Terletak di sebelah Timur Toboali dan berada di sepanjang pesisir pantai, walaupun demikian rumah penduduk tidak berada persis di pinggiran pantai namun sedikit menjorok kedaratan lebih kurang 1 km dari pantai.

Wilayah Laut dan Permasalahannya
Pesisir pantai dengan laut yang langsung menghadap dan berbatasan dengan laut jawa, selat gaspar dan selat sumatera sejak dulu memang telah memiliki kekayaan berupa kandungan bijih timah, tentunya selain sektor perikanan.
Kandungan Bijih Timah yang berada di wilayah tersebut berada di wilayah Kuasa Penambangan milik BUMN PT Timah Tbk melalui anak perusahaannya “PT Tambang Timah”
Saat ini proses pengambilan bijih timah di wilayah ini oleh PT Timah Tbk di kerjasamakan dengan mitranya, yaitu pengusaha lokal Bangka Selatan yang sehari hari di kenal dengan panggilan “BUKONG”. Untuk mengeksploitasi kandungan bijih timah di daerah tersebut saudara BUKONG telah mengoperasikan Kapal Isap.
BUKONG merupakan pebisnis kuat di Toboali karena kemampuan finansial, relasi dengan pejabat dan bisa mengorganisir “Sebagian Masyarakat” setempat untuk memperlancar usaha bisnisnya. Dengan kondisi seperti ini sebagaian masyarakat menilai bahwa BUKONG telah menjalankan usahanya dengan segala cara (semena mena).
Permaslahan timbul karena saat ini Kapal Isap milik Bukong akan bergeser ke laut di Pantai “Batu Perahu” Desa Ketapang Toboal. Karena terdapat masyarakat yang setuju dan sebagian tidak setuju terhadap rencana masuknya kapal isap milik Bukong ke wilayah tersebut.

Keberatan Masyarakat
Perpindahan Kapal Isap memang mengundang protes warga namun keberatan ini terkesan di tutupi karena menurut mereka berdasarkan pengalaman yang lalu lau seringkali terjadi intimidasi yang tidak di ketahui dari mana datangnya apabila masyarakat tidak menyetujui Kapal Isap beroperasi di perairan mereka.
Ditambah lagi di lingkungan masyarakat tersebut masyarakat terpecah menjadi dua kelompok, ada yang setuju dan ada yang tidak setuju. Dan hal ini memiliki potensi terjadi kerusuhan diantara sesama mereka bila kapal Isap Bukong meneruskan rencana mereka bekerja di perairan tersebut.
Hal ini terlihat sangat nyata saat diskusi berjalan, dengan karakter yang keras dan tak mau kalah tersebut diskusi dapat berjalan dengan lancar karena memang Tim menjaga situasi agar selalu kondusif ditambah lagi (entah dari mana mereka tahu) di antara masyarakat yang hadir ternyata ada fihak kepolisian baik yang berpakaian dinas maupun berpaikan sipil.
Masyarakat Batu perahu khawatir apabila Kapal Isap masuk ke wilayah mereka maka akan mengakibatkan mata pencaharian mereka dari sektor perikanan laut akan berkurang. Untuk saat ini saja(menurut mereka) pada saat musim Udang seharusnya pendapatan jauh lebih layak tidak seperti sekarang sejak kapal isap masuk pendapatan menjadi jauh lebih kecil. Apalagi jika wilayah perairan biota udang yang masih tersisa sedikit tersebut di eksploitasi oleh Kapal Isap maka udang tangkapan tersebut akan menghilang dari wilayah mereka.
Penjelasan TIM
Bahwa secara prinsip penambangan dapat dilakukan untuk memanfaatkan kekayaan yang terkandung didalam perut bumi asalkan dijalankan sesuai dengan ketentuan dan norma norma yang berlaku.
1. Ketentuan dan norma tersebut misalnya penambangan lepas pantai harus dilakukan dengan batas minimal 2(dua)mil laut dari garis panti terluar di satu wilayah.
2. Tidak mengganggu aset aset daerah yang berharga seperti lokasi wisata, fasilitas umum dan daerah yang telah menjadi perumahan.

Solusi
Mengingat permaslahan tersebut menyangkut kepentingan banyak fihak maka sebaiknya pengusaha dalam hal ini PT Timah Tbk beserta pemerintah daerah harus melakukan sosialisasi yang lebih serius. Dengan Pemerintah daerah sebagai fasilitatator diharapkan ada titik temu antara keinginan pengusaha dan masyarakat.
Untuk menghindari hal hal yang tidak di inginkan sosialisasi dan pendekatan kepada masyarakat harus dilakukan sebelum Kapal Isap milik Bukong yang adalah mitra PT Timah tersebut masuk kedalam wilayah perairan pantai Batu Perahu Kampung Ketapang.

Dilaporkan Oleh
Staff Khusus Gubernur


Ir. Syahidil

Kamis, 29 Januari 2009

LASKAR PELANGI BIKE TO PAGARALAM

LASKAR PELANGI BIKE TO PAGARALAM(Sebuah kisah dibalik perjalanan tour de dempo mountain dari tanggal 25 s.d 29 Desember 2009)



HARI PERTAMA Diawali dengan pemantapan terakhir Kamis malam PCC dengan tim sepeda laskar pelanginya mulai melakukan persiapan keberangkatan. Setelah kamis pagi salah satu media lokal memberitakan rencana keberangkatan ke Gunung dempo pagaralam sumatera selatan, malam harinya sepeda sepeda mulai loading ke dalam kendaraan. Loading dilaksanakan malam hari di Bukit Baru - Perumahan PT Timah dengan pertimbangan agar keesokan harinya harus berangkat saat fajar datang, mengingat perjalanan selanjutnya akan di tempuh menggunakan jetfoil ke kota Ampera Palembang dari Muntok.



Satu jam dari Pangkalpinang menuju mentok berjeda waktu istirahat sarapan pagi di kampung kelapa. Di salah satu kota kecamatan Kabupaten Bangka Barat, tempat kelahiran Gubernur Bangka Belitung, mengingatkan kami pada sebuah pantun lama yang acapkali kami dendangkan diwaktu kecil dulu :"Dari mentok ke banjar masin Singgah sebentar kampung kelapa. Liat baye batuk tebasin Kucing didapuk nginggel kepala"


Setiap orang yang tahu kami akan bersepeda ke pagar alam 90% nginggel kepala (geleng geleng), kurang kerjaan mungkin itu yang ada di batin mereka. Namun inilah pertama kali sebuah tim sepeda dari Babel yang melakukan touring ke luar Babel. Dengan Misi ingin mengenalkan Babel dan mempelajari pengelolaan daerah perkebunan menjadi tujuan wisata seperti di Pagaralam. Disamping tujuan utama mensosialisasikan sepeda sebagai kendaraan ramah lingkungan keseluruh nusantara.


Kami beruntung memiliki teman teman dari berbagai kalangan, karyawan PT Timah Tbk, Telkomsel, Perbankan, atlit,pedagang ayam dan lain lain yang sangat konsen dalam menyemangati tim agar jangan bosan bosan "memasyaraktkan sepeda dan mensepedakan masyarakat" toh ini untk kesehatan dan salah satu bentuk perlawanan kita pada pemanasan global sebagai dampak efek rumah kaca yang sampai detik ini masih terus terjadi.


Kembali pada perjalanan, tiba di Pelabuhan Bom Baru Palembang pukul 14.30, setelah bongkar muat - sepeda dan tim naik ke bus - tim langsung menuju ke Palembang Indah Plaza, sebuah pusat perbelanjaan terbesar di Palembang untuk melengkapi peralatan sepeda yang tidak bisa didapat di Pangkalpinang. Pukul 18.30 setelah Maghrib tim berangkat ke Pagaralam... Wuih... Mmelelahkan sekaligus menyenangkan 00.30 tiba di lahat, 01.15 pecah ban di kota agung pertengahan lahat dan pagaralam.... Dingin, untungnya crue bus yang kita tumpangi sangat cekatan.. sepertinya tiap berangkat bus ini mungkin mengalami kejadian yang di sebut dengan pecah ban(sssst cukup kita kita saja yang tahu jangan sampai pak supir tahu, bisa berabe nanti). Maklum bus tua tanpa ac, ada hikmahnya juga sih, hari gini memang nggak perlu ac, hanya akan mempercepat terbentuknya tabir emisi gas buang yang disebut efek rumah kaca itu.


Dinginnya PagaralamBrrrr dinginnya saat meemasuki pagar alam sebuah kota lama di punggung pegunungan Bukit Barisan, mungkin disinilah dulu para datuk dan jawara pernah berkelana mencari ilmu kedigdayaan. Tercatat dalam kisah fiksi ada wirosableng, situa gila, bu kek siansu, sibuta dari gua hantu dan lain lain. Tentunya waktu itu bukit barisan ini masih bertabur hutan tropis lebat dan bersaranakan pedati sebagai alat transportnya...


Ahhh khayalanku sampai kemana mana, mungkin sangking segarnya otak ku karena terserang hawa dempo yang dingin dan menyejukkan (fresh cool), sehingga ku tak sanggup menahan laju kreativitas otakku yang terus melayang ke negeri bu kek siansu yang manusia setengah dewa itu-apa mungkin dia pernah kesini...ahh terlalu jauh dempoku.


Hari semakin larut dan pagi, saat ini pada jam tangan dengan cap QQ yang katanya special outdoor dan baru dibeli sehaga Rp. 475.000 dari Fathoel alias Toing, seorang pakar outdoor yang hidup terpisah jauh dari species aslinya dan sekarang menetap di Bangka Belitung, telah menunjukkan pukul 02.09. Getar getar lembut maghma yang terdapat pada perut bukit barisan menjadi penghantar tidur yang menyenyakkan. . .Lanjut.... Khhrrrrr


HARI KEDUA

Setelah tidur lebih kurang 4 jam, pukul 08.00 wib tim sepeda melakukan tune up seluruh sepeda. Dilanjutkan dengan trial sekaligus mengenali kota pagaralam. Sungguh pantas di kenal dengan sebutan pagaralam ternyata kota ini betul betul berpagarkan bukit dan gunung di sekelilingnya.
Setelah sholat jum'at para laskar sepeda bersiap siap menuju daerah pegunungan yang berpermadanikan kebun teh di puncak, lembah dan lerengnya. Perjalanan 10 km yang biasanya dpat ditempuh dalam watu 45 menit, kali ini laskar sepeda babel harus mengakui beratnya medan tanjakan yang harus ditempuh. Tercatat jarak tersebut ditempuh dalam waktu 2 jam 30 menit... Wuhh melelahkan namun seluruh tim merasa lega karena seluruhnya mampu tiba diatas. Hanya saja salim rais peserta termuda yang baru berusia 10 tahun itu, kali ini harus beristirahat karena kelelahan fisik setelah menempuh perjalanan dari pangkalpinang ke pagaralam yang membutuhkan waktu lebih dari 20 jam itu.
Lereng Dempo
Mencapai tempat peristirahatan di lereng dempo tidak membuat para laskar merasa puas, lokasi perkebunan teh yang memang menjaditempat pelaksanaan perlombaan sepeda gunung(mountain bike) saat PON 2004 sumsel memicu adrenalin para laskar sepeda babel. Laskar pelangi bersepeda ini kembali mengayuh sepedanya menuju tempat yang lebih tinggi 1700an dpl.
Hembusan angin begitu dingin, 15 derajat celcius disiang hari di bulan penghujan ini sepertinya mengharuskan kami mempersiapkan perlengkapan lebih lengkap seperti jaket dan celana yang tahan air untuk mengayuh sepeda di areal perkebunan teh ini. Suhu ini menghantarkan ingatan ku ke daerah lembang pada tahun 1980an.
Wisata PerkebunanNamun yang paling menarik ternyata perkebunan teh pagaralam telah menarik wisatawan baik lokal maupun asing. Lingkungan asri hijau menghampar dimana mana, wisatawan datang, ekonomi rakyat pun ikut tumbuh.
Sebuah pembelajaran yang menarik bagi kita di bangka belitung, kekayaan bahan tambang yang telah melambungkan nama bangka belitung lebih dari 3 abad ini bila tidak di sertai dengan pengembalian fungsi lingkungan setelah era tambang tentu akan sangat mengkhawatirkan kita.
Mudah mudahan lahan eks tambang kita juga bisa difungsikan sebagai penarik wisatawan.... Maaf bila ini adalah sebuah mimpi dari kami komunitas sepeda laskar pelangi. Namun tidak ada yang tak mungkin bila ada kemauan lagi pula lingkungan babel adalah tanggungjawab kita semua.

Hari semakin dingin para laskar masih belum kembali ke posko mereka sedang survey untuk trek sepeda besok pagi. Pukul 17.45 suhu turun terus alat pengukur menunjukan angka 12 derajat celsius... Uhhh mudah mudahan mereka tidak apa-apa dan kembali dengan selamat. Karena malam ini tim laskar pelangi rencananya akan kedatangan asisten 1 kota pagaralam, panggilannya pak kusui, namanya kami peroleh dari sahabat kami yang pecinta sepeda juga, Yan Megawandi yang kebetulan saat ini menjabat sebagai ka dinas pariwisata Babel, Terimakasih Bang Yan....... Tapi tolong nama lengkapnya pak kusui ini apa ya
HARI KE TIGA
Semalam Pak Asisten 1 Pagaralam berhalangan hadir, memang malam tadi kabut cukup tebal disekitar pegunungan dempo. Pagi ini sebagian laskar mengulangi rute sore kemarin dan sebagian mempersiapkan tim untuk menuju obyek wisata air terjun, churug mangkok, churug tujuh kenangan dan churug embun.
Hampir seluruh peserta mengalami trouble dengan track yang di tempuh, tanah naik turun dan hujan yang semakin membuat berat track yang di lalui. Ricky, wirtsa, fani, khaidir, rofik, hikmat, tiyo, amin.. Bahkan sampai mengalami putus rantai seperti yang di alami mas fathoel saat mencapai tanjakan terakhir.
Tentang churug dan gunung dempo serta perkebunan teh, itulah kelebihan pagaralam dibanding daerah lain. hanya sedkit daerah di indonesia yang dianugerahi daerah se eksotik pagaralam. Demikian pula bangka belitung juga memiliki kelebihan yang berbeda dengan daerah lain, apalagi dengan promosi dan pengelolaan profesional tentu saja Bangka Belitung akan lebih siap menjual daerah wisatanya.
Night riding around Pagaralam
Ternyata medan berat yang telah menguras banyak tenaga laskar sepeda tidak membuat semangat menurun. Tiba diposko pukul 16.00 malam ini akan dilanjutkan dengan night riding.night riding adalah kegiatan bersepeda malam yang sangat meriah bila dilihat dari jauh. Karena seluruh peserta akan dipenuhi pernak pernik lampu yang kegunaannya adalah untuk pengamanan pengendara agar terlihat dari kejauhan.
Apalagi night riding ini di anggap bonus oleh rekan rekan PCC, bonus maksudnya perjalanan akan ditempuh dengan jalan 90% menurun. Ditempuh dari lereng gunung dempo turun menuju pagaralam, sejauh lebih dari 10 km. Memang benar benar bonus tapi sayangnya malam hari, kalau siang hari maka akanlebih nikmat. Seperti pesen orang orang tua dulu di Bangka, "gawe paling nyamen tu adalah tengah ari panas terus naik sepeda turun tebing".
Orang bilang duren bangka itu nyaman, lemak, harum tapi tak ada salahnya kalau kita mencoba durian dari tempat lain. Tapi bisa dipastikan memang duren bangka lebih enak. Rangkaian kegiatan hari ketiga ini ditutup dengan menikmati duren di keramaian pasar pagar alam.
Rencananya kegiatan pcc akan berakhir besok siang di sungai lematang yang mengalir diantara lahat dan pagar alam.
HARI KE EMPAT
Perjalanan hari minggu di track tanah dan berbatu menuju tiga churug(air terjun) dan Night Riding tadi malam membuat fisik banyak berkurang. Pengembalian fisik membutuhkan istirahat yang cukup, wajar saja bila hari ini para laskar bangun agak lambat dari biasanya.
Night riding yang dipenuhi pernak pernik lampu sepeda membuat masyarakat kota pagaralam bertanya tanya ingin tahu ada acara apa lagi ini. Karena memang tanggal 1 Januari 2009 di bumi besemah akan diadakan pemecahan rekor muri untuk permainan rebana sebanyak 7000 orang. Sebuah upaya promosi daerah yang cukup kreative sebagai sebuah tempat agrobisnis dan tujuan wisata.
Lematang Hari ke empat, laskar sepeda bangka belitung yang sementara ini terdiri dari dua komunitas sepeda, Pangkalpinang cycling community dan Komunitas Sepeda Muntok cek out dari Vila Dempo besema pukul 10.00 wib.
Acara dilanjutkan dengan bersepeda menuju lahat yang berjarak 70 km. Jalan berkelok dengan kiri kanan berhiaskan jurang cukup dalam cukup membuat bulu kuduk berediri. Namun perjalanan tetap berlanjut, disiplin dan hati hati adalah kunci keselamatan selama dalam perjalanan.
Rasa letih bercampur kengerian tersebut langsung terobati manakala dihadapan kami terpampang dengan gagah berdiri tegak menjulang sebuah air terjun yang menjadi hulunya sungai lematang. Air terjun lematang, jeme lahat dan pagaralam menamakan tempat tersebut. Mendingnkan badan dengan menceburkan diri ke dangau di bawah air terjun tersebut telah menyegarkan kembali tubuh yang telah mengeluarkan demikian banyak ion tubuh.
Sampai dengan hari terakhir, pesona bukit barisan di pulau sumatera yang dikenal juga dengan sebutan pulau Andalas dan Pulau Perca seakan tak ada habis habisnya. Sebuah pulau diwilayah RI hasil pertukaran dengan semenanjung malaya antara pemerintahan belanda dan Inggris lebih kurang 300 tahun yang lalu.

Wilayah Pagaralam sungguh eksotik, memiliki tiga sungai besar, Sungai selangis di kota Pagaralam, Sungai Lematang di pertengahan kota menuju lahat dan sungai Indikat yang menjadi pembatas Pagaralam dan Kabupaten Lahat. Ketiga sungai tersebut menjadi satu sungai Lematang besar yang mengalir di kota lahat menambah keindahan pesona bukit Jempol yang populer di sumatera selatan.

Selamat Tinggal Pagaralam Bercengkrama selama tiga hari tiga malam di bumi besema negerinya "jeme kele kudai" menjadi pengalaman dan kenangan yang tak kan terlupakan. Sebelum mengucapkan selamat tinggal padamu kami ingin menyampaikan undangan pada jeme pagaralam untuk menjenguk kami di bumi serumpun sebalai negerinya Laskar Pelangi.
SALAM SEJUTA SEPEDA BIRU LANGITKU HIJAU BUMIKU
KETUA PANITIA BIKE TO PAGARALAM MUHAMMAD WIRTSA FIRDAUS
DISAMPAIKAN
OLEH Humas PCCAmin Haris Sugiarto 0811717247