Kamis, 04 Oktober 2012

DEMI HARGA DIRI DAN PERUSAHAAN, KARYAWAN TIMAH SIAP LAKUKAN AKSI





Ikatan Karyawan Timah (IKT) bersikukuh tetap mempermasalahkan penyataan Ketua Harian Asosiasi Tambang Timah Indonesia (ATTI), Hendra Apollo, yang akan mengusir PT Timah dari Bangka Belitung. “Saudara Hendra Apollo jangan mengelak dari apa yang telah Anda ucapkan. Kami punya bukti-bukti tentang ucapan pengusiran PT Timah tersebut. Karena dalam beberapa pernyataannya terakhir, Hendra berkelit dia tidak mengusir PT Timah, namun hanya mengusir Direktur Utama Sukrisno.
 Namun bagaimanapun hal itu tetap melukai hati kami selaku karyawan karena Dirut merupakan simbol dari keberadaan PT Timah,” lanjut Rendy. “Konteks pembelaan yang dilakukan IKT kepada Sukrisno bukan dalam kapasitas selaku pribadi, melainkan sebagai figur yang ingin melakukan perbaikan terhadap tata kelola pertimahan di Bangka Belitung. Hendra Apollo kami anggap juga telah melakukan kebohongan publik karena telah berkelit dengan mengatakan tidak pernah akan mengusir PT Timah dari Bangka Belitung,” kata Rendy. “Selaku karyawan dan bagian dari Bangka Belitung, kami sudah terlanjur kecewa, terluka dan tersakiti dengan pernyataan Hendra Apollo,” ujar Koordinator Lapangan Aksi IKT, Rendy Kurniawan.


 “Selain sangat arogan, Kami juga mensinyalir Hendra Apollo telah berupaya secara sistematis menyeret pemimpin-pemimpin daerah di Bangka Belitung untuk membenturkan dengan Dirut Sukrisno. Bahkan Saudara Hendra kami anggap semakin memperuncing masalah dengan melibatkan dan menggandeng sejumlah ormas untuk mendiskreditkan beliau,” ujar Rendy. “Sebagai pemain yang telah lama berkecimpung di industri pertimahan, justru menurut kami Hendra Apollo-lah yang harus lebih bijak menyikapi apa-apa yang telah disampaikan Bapak Sukrisno. Karena dalam banyak kesempatan beliau berkali-kali menyatakan bahwa PT Timah akan melakukan perubahan-perubahan mendasar dalam kebijakan-kebijakan yang akan diterapkan ke depan. Tiga prinsip yang selalu beliau katakan sebagai komitmen korporat saat ini adalah; Pertama, bahwa PT Timah bersama mitra-mitranya dalam melakukan penambangan harus berwawasan lingkungan. Kedua, semua kegiatan-kegiatan penambangan harus taat aturan atau dengan kata lain tidak boleh melanggar aturan, dan Ketiga, kemitraan yang ada haruslah saling menguntungkan,” papar Rendy.
“Dari komitmen di atas jelas bahwa arah kebijakan manajemen PT Timah ingin menjalankan bisnis pertimahan secara baik dan benar. Jika kita mencintai masa depan Bangka Belitung, justru keinginan-keinginan seperti inilah yang harusnya kita dukung. Bukan malah sebaliknya menuduh yang bukan-bukan,” sindir Rendy. “Kembali ke permasalahan niat saudara Hendra Apollo ingin mengusir PT Timah dari bumi Bangka Belitung, kami selaku serikat pekerja di BUMN ini tidak akan tinggal diam. Untuk diketahui, saat ini kami telah menggordinir semua IKT wilayah di Bangka, Belitung, Jakarta bahkan Kundur untuk siap sedia membela kehormatan diri, keluarga dan harga diri perusahaan serta membela kepentingan masyarakat Bangka Belitung yang kami cintai ini. Semua sudah siap untuk melakukan aksi,” cetus Rendy. (*)

Tidak ada komentar: