Senin, 09 Maret 2009

HARI HARI BERAT PT TIMAH

JANGAN TUTUP MATA TUTUP TELINGA


SAMBUTAN
Ketua Umum Ikatan Karyawan Timah
Pada
Rapat Kerja Ikatan Karyawan Timah 2009
PERAYUN KUNDUR

Yang saya hormati Direktur PT Timah Tbk yang dalam hal ini di wakili oleh Bapak Surawardi.
Yang saya hormati Senior kami di IKT Joni AR yang di IKT kita kenal dengan panggilan Bapak Mobilisasi IKT karena beliau melakukan pergerakan IKT ini pada era yang penuh dengan mobilisasi IKT
Yang saya banggakan Pengurus pengurus IKT Wilayah yang hadir maupun berhalangan hadir dikarenakan tugas tugas perusahaan yang tentunya memang tak dapat di tinggalkan.
Yang saya cintai seluruh saudara saudara ku anggota IKT yang berada di wilayah wilayah operasi PT Timah Tbk dan Perusahaan Anak

Assalamu’allaikum Wr. Wb
Apa Kabar...................................?????????????
Bapak Ibu Hadirin sekalian Puji Syukur selalu kita panjatkan ke hadirat Allah Subhanata’ala karena berkat bimbaingan dan kehendakNya jua kita dapat menghadiri acara Raker Ikatan Karyawan Timah PERTAMA di Perayun Kundur Ini. Seperti kita ketahui Raker ini adalah Raker Pertama sejak Ikatan Karyawan Timah didirikan, karena memang seperti diamanahkan dalam AD ART IKT bahwa pengurus IKT harus mengadakan Raker IKT minimal sekali diantara dua Muskar. Semoga acara ini dapat berlangsung tertib sampai dengan berakhirnya acara ini besok. Yang Insya Allah akan dihadiri pula oleh Direktur Utama PT Timah Tbk .. Bapak Wachid Ussman.


Hadirin sekalian
Krisis ekonomi 2009 saat ini sedang berlangsung, Gejalanya sejak awal sudah nampak, Lihat saja banyak perusahaan yang bangkrut, Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika terus merosot walau pemerintah telah berusaha mengendalikan lewat mekanisme keuangan dengan menurunkan suku bunga BI... alhasil bila ini terus terjadi maka PHK dimana mana tak bisa dihindari.
Dalam catatan kami :
• Pada bulan November 2008, PHK sudah mencapai 26.488 orang dan 4.022 orang dirumahkan.
• Bulan Desember 2008 ada 23.284 orang akan di PHK dan 18.891 orang akan dirumahkan.
• KADIN (Kamar dagang dan industri) memperkirakan sekitar 200 ribu pekerja akan terkena PHK dalam jangka waktu enam bulan mendatang.
• Asosiasi Industri Malaysia tidak lagi memperpanjang kontrak puluhan ribu tenaga asing (termasuk Indonesia) yang dipekerjakan di sana.
• Diperkirakan jumlah PENGANGGURAN pada tahun 2009 akan meningkat mencapai 3,5 juta orang.

PT Timah telah mengikuti dan merasakan sejarah panjang krisis dan krisis krisis yang terjadi sebelumnya sepintas telah menguntungkan perusahaan karena krisis tersebut ditandai dengan melemahnya rupiah terhadap dollar sementra sebagai eksportir timah 95% pendapatannya dollar..... Alhamdulillah...
Namun Krisis saat ini episentrumnya adalah Amerika Serikat yang menjadi Ibunya kapitalis artinya negara negara yang dilalui Capitalis Belt/jalur lewatnya kapitalis, tentu akan merasakan dampaknya termasuk Indonesia dan bila kita zoom lagi PT Timah juga akan meraskannya. Saat ini perekonomian terasa mencekam semua orang, berbenah dan bersiap diri tentu kita juga harus melakukan hal yang sama... MANAJEMEN, KARYAWAN DAN JUGA IKT.
Bapak dan Ibu yang saya banggakan, Tahun 2009 baru berjalan bulan ke tiga, berbagai kejadian telah terjadi dalam kurun waktu yang sangat singkat. Tercatat dalam memory kita di bulan January PT Timah telah memulai babak baru bisnisnya yang menjadi lebih ke hilir dengan membangun pabrik Tin chemical di Banten, penangkapan Logam Timah milik BBTS dan Kobatin di Pelabuhan Pangkalbalam oleh Bea Cukai, Penolakan kapal mitra timah (Bukong) di Toboali, ditambah lagi banyaknya perusahaan perusahaan asing yang terancam bangkrut, ada juga customer timah, dan telah mem PHK karyawannya. Belum lagi PR reklamasi yang mendapat sorotan masyarakat juga tekanan politik berdalih legal dengan terbitnya undang undang minerba.
Bapak Ibu yang sekalian yang sangat saya Banggakan
Jelas bagi kita bahwa Kejadian kejadian tersebut tidak dapat dipandang sebelah mata oleh segenap jajaran Manajemen perusahaan beserta karyawannya karena yang terjadi di masyarakat adalah munculnya image negative tentang PT Timah Tbk beserta anak perusahaannya, Image yang dapat memiliki ekses deskonstruktif bagi kinerja perusahaan.
Yang telah dilaksanakan saat ini adalah
Pembangunan pabrik tin chemical di Banten, Pembangunan dianggap oleh sekelompok orang yang mengaku tokoh masyarakat Bangka sebagai wujud dari pelarian modal oleh perusahaan dari Bangka yang ujung ujungnya menimbulkan anggapan bahwa BUMN yang telah berdiri sejak lama ini tidak menjalankan fungsinya sebagai agent of development dan tidak berfihak kepada masyarakat. Sebuah kesimpulan yang membahayakan bagi keberadaan perusahaan apabila dibiarkan terus berlarut larut.
Penangkapan logam BBTS oleh bea cukai pusat yang menjadi polemik di media dengan kesimpulan yang sangat tidak mengenakkan. Bahwa ekspor telah berjalan sesuai prosedur melalui uji kelayakan oleh surveyor namun tiba tiba terjadi penangkapan. Hal ini di terjemahkan ada kekuatan yang bermain dibelakang aksi penangkapan tersebut. Maaf mungkin tidak berani secara fulgar, saat mengatakan demikian semua matapun kembali curi curi pandang ke PT Timah Tbk. Image yang muncul PT Timah bermain, hal seperti ini membuat semakin memanasnya aktivitas bisnis pertimahan di babel. Mungkin inilah Busines in the red ocean zone yang dianggap lawannya blue ocean strategy itu.
Penolakan Terhadap Kapal Mitra yang ternyata disinyalir mempekerjakan orang orang asing tanpa izin yang jelas, kembali semua mata menatap PT Timah Tbk, oh ternyata perusahaan negara itu juga tidak benar mengelola aktivitas bisnisnya, padahal sudah sejak awal telah mencanangkan yang namanya Good Corporate Governance. Itulah cemoohan orang pada BUMN pertambangan yang ada di Bangka Belitung yaitu PT Timah Tbk tempat kita berkerja, pemberitaannya muncul di Bangka Pos mingu tanggal 1 Februari 2008.
Belum lagi persoalan reklamasi yang kian hari kian membuat orang pada tersesat jauh. Sudah merupakan suatu hal pasti bahwa seorang pengusaha penambangan itu tidak perlu membesar besarkan kegiatan ceremonial menanamnya, karena memang dia memiliki kewajiban untuk itu. Beda halnya apabila hal tersebut bekerjasama dengan pihak lain dan dilakukan penanaman secara seremonial maka hal tersebut dapat saja menggunakan pasal tentang CSR. Namun yang terjadi justru sebaliknya, bahwa terjadi ketidak pedulian terhadap lahan yang di tambang entah karena memang tidak ada lahan penambangannya walaupun produksi mencapai ribuan ton atau karena entah apa alasannya. Yang jelas para pengusaha penambangan ini disibukkan dengan etalase penghijauan yang terkesan wah padahal ada puluhan ribu hektar lahan yang seharusnya masih menjadi kewajibannya untuk di reklamasi.

Yang terakhir adalah
Politisasi, Benda yang satu ini memang sesuatu yang aneh, bisa jadi jauh dimata dekat dihati namun kadang kadang bisa jauh dihati namun dekat dimata. Entah apa terjemahan leterleknya(baca sesuai literatur) yang jelas banyak orang yang takut apa bila kejadian kejadian yang dialaminya di POLITISIR. Bisa jadi Politisasi ini artinya sebuah proses penyampaian sesuatu persoalan yang tidak sesuai dengan yang sebenarnya. Anehnya walaupun tidak benar masih ada saja orang yang senang bahkan bisa sampai cinta mati pada si penyampai kabar berita.
Kejadian kejadian diatas semakin keruh karena memang banyak kepentingan yang bermain disana sehingga PT Timah timah menjadi sasaran tembak dari politisasi itu. Mengapa harus PT Timah? Bukan kah masih banyak pengusaha yang mengatasnamakan rakyat lalu mereka seenaknya memproduksi bijih timah tanpa diketahui sumber bijihnya darimana.
Tekanan tekanan politik seperti ini lucunya masih ada yang dilakukan satu dua kepala daerah yang semestinya ikut menjaga aset negara, bukankah BUMN ini masih terhitung sebagai aset negara yang pengelolaanya diserahkan kepada pengurusnya ? Seorang kepala daerah yang seperti ini patut di pertanyakan nasionalisme dan rasa kebangsaannya. Namun itulah POLITISASI jauh dimata dekat dihati dan sebaliknya saat kita pengen jauh ternyata dia ada didepan mata.

PEMBUNUHAN KARAKTER BUMN TAMBANG
Bapak Ibu Pengurus IKT dan Hadirin yang saya Mulyakan
Posisi hukum yang lemah karena terus mengalami degradasi pada akhirnya terus menggerogoti BUMN tambang terbesar di Bangka Belitung, melalui kampanye negatif yang terus dikembangkan kelompok kelompok tertentu. Apakah kampanye negatif tentang PT.Timah hanya langkah awal pihak tertentu untuk menekan PT. Timah dan menghancurkannya?
Cuba kita amati terus berita di Januari s/d Februari 2009 tentang kasus pasir timah di pusmet, tentang tin chemical, sampai dengan isue penghijauan dan CSR nya.
Di rakyat pos 5 Januari 2009 judul hal 1,PT.Timah Terus Diselidiki. Kalo di babelpos: Kasus PT.Timah Belum di SP3 KAPOLDA NGAKU MASIH DISELIDIKI. MeNgapa Kobatin kuat menghadapi gempuran pihak-pihak tertentu? Karena di belakang kobatin ada masyarakat Bangka Tengah & Bangka Selatan yang mendukung mereka. Masyarakat Bangka Tengah & Bangka Selatan punya image yg positif tentang kobatin. Apa yang terjadi kalo masyarakat Babel punya image negatif terhadap PT.Timah? Apakah kuat menahan gempuran pihak pihak tadi?
Kemudian kita juga mendengar seorang Menteri BUMN melakukan panen padi di areal persawahan yg semula bekas tambang timah. Dan dia mengatakan "Sebuah terobosan yg pantas dikembangkan, PT.Timah harusnya melakukan hal seperti ini" kata Sofyan Jalil.( Metrobabel ed 71/th II/22-25 januari 09, sebuah media milik pesaing PT Timah Tbk yang berkantor dan berproduksi di daerah smelter ketapang). Apa makna ucapan Menteri BUMN tadi?
Jelas bahwa kata kata menteri yang di ekspos pada media tersebut merupakan upaya awal pembunuhan karakter PT.Timah:
1) Dalam pikiran menteri telah terbentuk opini PT.Timah tidak peduli lingkungan
2) Sebalik grup lain berjasa menyelamatkan lingkungan.

Sahabat Sahabat sekalian
Kembali pada soal black campain melalui isu lingkungan kepada PT.Timah, itulah bagian dari usaha yang telah mereka lakukan. Kelompok ini sangat agresif bermain dengan opini, setiap kegiatan yang memberikan nilai tambah bagi perusahaan di blow up melalui Media. Coba kita ikuti terus apakah opini negatif ini sudah masuk pikiran Gubernur,Kapolda, Anggota dewan dan masyarakat. Kalau sudah, BUMN terbesar di Babel itu tinggal menunggu ketok palu untuk merobohkannya. Sementara kelompok tertentu memperkuat posisi bisnisnya dengan menanamkan saham saham nya melalui berbagai cara dan berbagai tempat.
Makanya merekapun jorjoran membentuk opini MEREKA PEDULI LINGKUNGAN, PT.TIMAH SEBALIKNYA. Sangking bernafsunya upaya upaya menyelip di tikungan pada saat pejabat pusat datang ke daerah juga di lakukan oleh mereka. Modal nekat hasil dahsyat mungkin itu motonya.
Ada lagi kelompok lain yang Masuk melalui seminar seminar maupun diskusi panel dengan mengirimkan orator politik sehingga tidak jelas mana yang ilmiah dan mana yang politikiah. Yang jelas kelompok ini terlihat sensitif dengan isu tataniaga dan eksport timah lewat satu atap yang merupakan hasil dari diskusi panel "mencari format perdagangan timah" pada hari Minggu 15 Februari 2009 di Pangkalpinang.
Sebuah keberanian yang patut kita acungkan jempol, menyerang BUMN terbesar (PT Timah) secara terbuka baik melalui media maupun didepan halayak. The best deffence is offence, ini menjadi pola kerja Public Relation yang mereka anut. Agresif memang.....
Sebagai sebuah perusahaan yang memiliki akar sangat kuat di dunia pertambangan tentu memiliki banyak keunggulan keunggulan yang di miliki. Keunggulan keungulan inilah yang harus terus dipelihara, dikembangkan dan di turunkan kepada generasi penerus perusahaan. Tentang ini sahabat kita juga memberikan ulasan cerdasnya :
“Bicara PT Timah, tentu bicara industri Pertambangan. A sampai Z industri Pertambangan, ya bicara pengelolaan teknik, keuangan, pemasaran sd Pasca tambang di Bidang Pertambangan. Jadi kalo bicara kompetensi pertambangan, ya kompetensi mengelola A - Z itu. Kompetensi adalah refleksi profesionalisme. Melihat umur PT Timah, apakah PT Timah sdh kompeten di bidangnya? Inilah yg harus di jawab dulu.

Permasalahan kedepan adalah permasalahan yg harus dihadapi, senang tdk senang atau suka tdk suka, sehingga tdk akan cocok kalo pola penanganannya "memakai" pola menghindar.

PT Timah ke depan harus lah PT Timah yang mempunyai kemampuan berkomunikasi secara baik, mempunyai prinsip & fight menegakkan prinsip, namun tetap rendah hati serta kehadirannya selalu membawa manfaat bagi lingkungan sekitarnya.



Tahun 2008 keuntungan perusahaan masih terlihat baik, tahun 2009 apapun bisa terjadi....................... dan kita telah merencanakan banyak hal namun seperti kita mahfum kekuatan sebuah rencana tidak lebih dari 30% dan selebihnya adalah kekuatan dari Yang Maha Kuasa.. Yang jelas jangan berjudi dengan waktu, sedetik berlalu maka waktu menjadi hal yang paling jauh dan tak mungkin untuk kita raih kembali ... Kita tak ingin menjadi seperti : Perbankan Amerika Yang Bangkrut, Asuransi jepang yang tutup, salah satu perusahaan yang terlibat di kompetisi Formula satu yang telah memotong gaji karyawan sebesar 50% .... dan lain lain.

Jelas sudah bagi kita bahwa : BUMN pertambangan timah terbesar ini tantangan kedepannya sangat sangat berat, optimalisasi kompetensi harus dilakukan dari mulai eksplorasi, penambangan, peleburan, pemasaran sampai dengan Corporate Social Responsibilitynya. Buka mata buka telinga selebar lebarnya jangan sebaliknya malah merasa ekslusive lalu menutup diri dari permasalahan yang terjadi di sekitar perusahaan.

Apalagi selain dengan adanya aktivitas pesaing yang begitu tinggi dan sangat sistematis untuk menghancurkan perusahaan kita, ada lagi ancaman lain, yaitu dengan telah terbitnya Undang undang minerba kemudian wacana Merger Tiga BUMN pertambangan menjadi satu.


IKT HARUS BERSIKAP
Sahabat sahabat dan hadirin sekalian,
Perusahaan tempat kita berkerja dan berkarya terus saja di ganggu oleh banyak pihak dengan kepentingan masing masing. Tentu kita tidak hanya berdiam diri saja, Kita punya Budaya Kerja dan nilai nilai kerja sebagai landasan kita berkarya baik di perusahaan maupun di Ikatan Karyawan Timah. Nah melalui Raker ini, selain kita membuat program kerja, juga diharapkan dapat melahirkan pikiran pikiran cerdas yang tentunya semua itu akan bermuara kepada kesejahteraan IKT.
Misal: Kita harus cerdas memanfaatkan momentum,
Saya secara pribadi merasa sangat rugi karena dalam beberapa kali kunjungan pejabat pusat saya berada dekat sekali dengan mereka... Dari Pak SBY sampai dengan PakKaban namun kita kehilangn begitu saja momentum yang sangat baik tersebut. Namun KITA tidak bisa menyampaikan apa apa yang kita inginkan, memang kita (IKT) adalah organisasi yang bersifat KOLEKTIF. Sehingga seluruh keputusan yang ada harus di bicarakan
Beberapa hari kedepan pimpinan negara ini akan hadir di Bangka Belitung, mari kita manfaatkan momen ini untuk memberikan masukan yang bermafaat bagi Negara, Masyarakat, dan Karyawan.
Sahabat sahabat Sekalian maaf bila ada kata yang khilaf, inilah yang dapat saya sampaikan, semoga kita semua dapat mengambil hikmahnya.

Wassalamu’allaikum Wr. Wb

Ketua Ikatan Karyawan Timah

Muhammad Wirtsa Firdaus

Tidak ada komentar: