Selasa, 17 Maret 2009

Raker IKT 2009 Prayun Kundur

Perkokoh Sinergi Hadapi Krisis

Setelah satu dasawarsa berdiri, Ikatan Karyawan Timah (IKT) melaksanakan Rapat Kerjanya yang pertama. Sebuah langkah strategis dalam upaya menghadapi krisis global serta tekanan eksternal.



Sejatinya, moment bersejarah dalam perjalanan serikat pekerja di internal PT Timah (Persero) Tbk yang berlangsung di Wisma Serba Guna Unit Timah Prayun Kundur (6–7/3), adalah sebuah antiklimaks. Mengusung tema “Dengan Bekerja Keras, Kita Perkokoh Sinergi Hadapi Krisis Bersama Manajemen”, IKT telah memosisikan dirinya secara lebih elegan demi sebuah tujuan yakni survivalitas korporasi alias kelangsungan perusahaan yang didasarkan pada prinsip ketenangan dalam bekerja.
Peran strategis yang telah diambil para pengurus IKT ini bukanlah hanya slogan atau retorika belaka. Wirtsa Firdaus, sang Ketua Umum IKT dengan tegas mengatakan, “Sudah saatnya kita membuka mata dan telinga terhadap permasalahan-permasalahan yang ada di sekitar kita”. Menurut ketua umum IKT periode 2008-2011 ini, selain membuat program kerja, dari rapat kerja tersebut diharapkan dapat melahirkan pikiran-pikiran cerdas. “Cerdas dalam memanfaatkan momentum,” ujarnya.
Satu Kekuatan Besar
Melihat berbagai perkembangan dan perubahan yang terjadi baik di lingkup eksernal maupun internal, dimata mantan Ketua IKT periode 2002-2005 Joni AR, IKT saat ini adalah sebuah era kebangkitan dan sumber kekuatan baru dengan kepengurusan yang solid. Dengan tegas dan lugas dikatakan Joni, IKT adalah solusi untuk mengatasi berbagai persoalan internal & eksternal yang akan mengganggu eksistensi perusahaan. “IKT saat ini bukanlah laksana bebek dan itik yang mudah digiring begitu saja. IKT sekarang adalah macan tidur yang setiap saat siap mengaum”. Demikian Kepala Perwaja ini beranalogi.
Dan selama dua hari pelaksanaan Raker, berbagai pergumulan pemikiran konstruktif telah dirumuskan. Dalam lingkup internal, permasalahan yang kerap dialami karyawan (dan tentunya anggota IKT) diakomodir untuk kemudian akan ditindaklanjuti. Permasalahan kesejahteraan karyawan tetap menjadi fokus utama kajian Raker.
Sedangkan untuk hal yang berkaitan dengan lingkup eksternal, setidaknya ada empat agenda besar yang menjadi kajian strategis IKT yakni; krisis global berikut dampak ikutannya, pesta demokrasi (pemilu) 9 April, persoalan lingkungan terkait isu pemanasan global (global warming) serta semangat menyukseskan Babel Archi 2010.
Didasarkan pada hasil Rapat Kerja IKT di Kundur tersebut, pada prinsipnya IKT siap terjun langsung ke masyarakat untuk ikut membangun Propinsi Kepulauan Bangka Belitung. Di sisi lain dikatakan Wirtsa, sebagai sebuah perusahaan yang memiliki akar sangat kuat di dunia pertambangan, PT Timah Tbk tentu memiliki banyak keunggulan. Keunggulan-keunggulan inilah yang harus terus dipelihara, dikembangkan dan diturunkan kepada generasi penerus perusahaan.
Saat ini, setidaknya ada 4.900 karyawan yang tergabung dalam keluarga besar PT Timah (Persero) Tbk. Jika dimekarkan dengan jumlah anggota keluarganya, setidaknya ada 15.000 -20.000 jiwa yang dinaungi perusahaan penambangan ini. Dilihat dari angka tersebut, tentu ini menjadi satu kekuatan yang amat besar jika digerakkan untuk hal-hal yang bersifat konstruktif, semisal menyukseskan pemilu 2009, menghijaukan lahan-lahan kritis, membangun harmonisasi antarkaryawan maupun antarinstitusi, mendukung program pemerintah dan sebagainya.

Pertama
Seperti yang diamanahkan dalam AD/ART IKT bahwa, pengurus IKT harus mengadakan rapat kerja minimal sekali diantara dua Muskar (Musyawarah Karyawan). Atau dengan kata lain, Raker di Prayun Kundur merupakan amanah dari AD/ART IKT yang tertuang pada Bab III Pasal 8 tentang Rapat Kerja (Raker) dan Rapat Koordinasi (Rakor) ayat 3 yang berbunyi; Rapat Kerja (Raker) adalah sidang-sidang antarwaktu yang diselenggarakan sekurang-kurangnya tiap 2 (dua) tahun oleh semua tingkat pengurus organisasi. Raker di Prayun Kundur adalah raker pertama sejak IKT didirikan tahun 1999.
Adapun fungsi dari Raker adalah untuk meningkatkan pembinaan kehidupan organisasi, mengevaluasi program-program organisasi serta menanggapi dan menilai berbagai masalah ketenagakerjaan. Untuk Rapat Kerja Tingkat wilayah (Raker Wilayah) dihadiri setidaknya oleh Pengurus Wilayah Harian dan Pleno, Perwakilan Anggota Wilayah dan Perwakilan Pusat yang diundang. Sedangkan untuk Rapat Kerja Tingkat Pusat (Raker Pusat) dihadiri oleh Pengurus Pusat Harian dan Pleno dan Perwakilan Wilayah.
Didasarkan pada rencananya, Raker IKT Kundur dihadiri oleh Pengurus Pusat, 8 Pengurus IKT Wilayah yang tersebar di Bangka, Belitung, Jakarta, dan Kundur dengan jumlah peserta 75 orang. Namun saat pelaksanaan, minus pengurus IKT Wilayah Jakarta. Mereka hanya mengirimkan program kerjanya saja.
Beberapa acara selama 2 hari pelaksanaan raker yakni selain menyampaikan, membahas dan mengevaluasi program IKT Pengurus Pusat maupun masing-masing wilayah, juga terdapat 2 sesi khusus untuk merespon situasi terkini berupa Rapat Koordinator Khusus tentang Situasi Bisnis Timah Babel, serta pembahasan awal Perjanjiian Kerja Bersama (PKB) Tahun 2009-2011.
Sambut Baik
Dalam pidatonya di hadapan peserta Raker IKT Prayun Kundur, Direktur SDM dan Umum Surawardi menyambut baik keinginan IKT untuk terlibat aktif dan bersinergi dengan manajemen dalam membahas berbagai permasalahan yang dihadapi perusahaan. Menurut Surawardi, PT Timah telah sering mengalami masa-masa sulit, tidak terkecuali pada saat krisis keuangan global saat ini. Namun, situasi seperti ini tidaklah harus membuat kita menyerah pada keadaan.


“Saya sangat yakin, jika kita bersatu padu menyikapi berbagai permasalahan secara profesional, tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan. Karena pada hakikatnya, kita hidup ini adalah untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang datang menerpa,” ujarnya.
Konsolidasi
Adapun menurut Ketua Pelaksana Raker Dodi Setiabudi, tema yang diangkat dalam raker merupakan cerminan keinginan anggota IKT untuk tetap bersinergi dengan manajemen menjawab berbagai tantangan yang dihadapi perusahaan, termasuk tantangan berupa krisis global saat ini. “Kerja keras dalam krisis biasanya akan meningkatkan kreatifitas-kreatifitas baru baik di lapangan maupun di perkantoran (administratif). Tiga kata kunci yang menjadi pokok Raker kita yaitu Kerja Keras, Sinergi, Krisis. Tegar dan teguh merupakan suatu sikap yang jelas dan tegas dalam menghadapi badai kehidupan” papar Dodi.
Ditambahkan Dodi, Raker ini mempunyai peran yang strategis dan sangat istimewa. Hal menurutnya, karena tahun 2009 adalah tahun yang penuh warna, baik itu dari sisi politik maupun krisis keuangan global. “Posisi Raker 2009 ini sangat tepat, karena momentum ini dapat kami jadikan sebagai konsolidasi awal IKT dalam menyikapi Tahun Politik dan Tahun Krisis.” (Esa)

Tidak ada komentar: