Senin, 14 Januari 2008

MENGUNJUNGI STAND GREEN BABEL EXPO DI BALI

* UN Climate Change Conference 2007

Laporan Wartawan Bangka Pos, M Ismunadi


NUSA DUA -- Sedikitnya 200 peserta Konferensi Internasional Perubahan Iklim 2007 (UNCCC) mengunjungi stand Green Babel Ekspo di Nusa Dua, Bali. Dalam kunjungannya, para peserta tertarik dengan gambaran lingkungan Babel yang diwarnai aktifitas penambangan timah. Diantaranya, ada juga yang bertanya soal kontribusi perusahaan tambang yang ada di Babel terhadap lingkungan dan kesejahteraan masyarakat."Ada pengunjung yang menanyakan semacam share atau bagi hasil antara perusahaan tambang dengan masyarakat. Menurut dia, perusahaan tambang tidak cukup hanya memberikan royalti atau pajak, tapi perlu ada semacam share seperti misalnya bagi bagi saham," ungkap Wirtsa Firdaus, sekretaris Yayasan Babel Hijau (YBH), saat dihubungi Bangka Pos Group, Minggu (9/12).


Wirtsa mengatakan stand Green Babel Ekspo merupakan salah satu rangkaian kegiatan yang dilakukan YBH dalam keikutsertaannya di UNCCC 2007. Sejak dibuka pada 7 Desember lalu, stand tersebut cukup menarik perhatian peserta UNCCC baik dari dalam maupun luar negeri.


Berdasarkan catatan YBH, sedikitnya 200 peserta telah mengunjungi stand Green Babel Ekspo.Mengenai masukan-masukan yang dilontarkan para pengunjung, Wirtsa meyebutkan YBH akan menampungnya sebagai bentuk saran. Pasalnya, dalam UNCCC 2007, YBH hanya ingin memperlihatkan kepada dunia tentang kondisi lingkungan Babel saat ini. Hal itu pun telah disampaikan YBH saat bertemu dengan perwakilan United Nations Development Programme (UNDP) yang ditemui di sela-sela acara UNCCC 2007."Kita bilang ke UNDP bahwa kita tidak membutuhkan uang mereka. Yang kita mau adalah UNDP datang langsung ke Babel untuk melihat kondisi lingkungan di sana. Soal uang, itu urusan yang kesekian lah," ujarnya seraya menambahkan ada beberapa agenda lain yang belum bisa dilaksanakan YBH yaitu bertemu dengan aktifis lingkungan Green Peace serta pertemuan dengan investor Austria yang sekaligus diikuti penandatanganan MoU untuk penanaman jatropha dan pembuatan pabrik.Seminar InternasionalDi sela-sela pelaksanaan UNCCC, kegembiraan begitu terasa ketika usulan YBH untuk menyelenggarakan seminar internasional, yang bertajuk International Seminar from Bangka Tailing, ditanggapi secara antusias oleh Kementerian Lingkungan Hidup (KLH).Melalui salah seorang staf ahli KLH, Rasio Ridho Sani, KLH akan mendukung penuh kegiatan yang diselenggarakan dalam rangka memperbaiki kondisi lingkungan Babel itu. Roy, sapaan akrab Rasio, juga menyatakan dukungannya dalam masalah teknis hingga lobi pihak luar negeri untuk mensukseskan kegiatan tersebut."Kita dari YBH juga berupaya agar kegiatan itu bisa terlaksana," tegas Wirtsa yang didampingi Ketua YBH Syahidil.Sementara itu, Pengawas YBH,


Tunggul Pakpahan mengatakan keikutsertaan YBH dalam UNCCC 2007 merupakan langkah yang tepat. Sebab, UNCCC diselenggarakan untuk membahas kepedulian dunia akan global warming (pemanasan global) yang sedang terjadi sebagai akibat dari pengelolaan lingkungan yang tidak tepat."Disini green babel foundation harus mampu menyerap apa yang menjadi konsep dunia tentang pengelolaan lingkungan yang benar," begitu dikatakan Tunggul seperti ditirukan Wirtsa.Tunggul menambahkan salah tujuan lain YBH mengikuti UNCCC berkaitan dengan rencana penyelenggaran seminar seperti yang telah dikatakan Wirtsa. Menurutnya, UNCCC 2007 adalah tempat yang tepat untuk mensosialisasikan kegiatan yang rencananya akan dilaksanakan di atas lahan bekas galian timah pada tahun 2008."Kita jadikan moment Bali ini untuk mensosialisasikan kegiatan di Bangka nanti," pungkasnya. (*)
Diposting oleh Didit di 14:31:00

Tidak ada komentar: